Dampak pandemi corona melanda seluruh sendi-sendi kehidupan, baik bidang ekonomi, sosial, kerohanian, juga pada kegiatan ME distrik IX Makassar yang telah lama direncanakan sebelumnya. Diantaranya perayaan Lustrum ke-8, perayaan ini dibuat sebagai ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan pada komunitas ME distrik IX Makassar, hingga bisa mencapai 40 tahun.
Hal ini membuat kami sebagai kordis saat itu, begitu kuatir, cemas dan galau memikirkan bagaimana supaya kegiatan yang sudah direncanakan bisa berjalan sesuai rencana.
Puji Tuhan setelah berdialog dengan Pastor Marsel yang saat itu menjadi pasangan ecclesial kami dan dengan ketua panitia Lustrum pasutri Etty-Rudy, akhirnya diputuskan untuk merayakan Lustrum dengan cara virtual. Saat ide itu muncul, yang menjadi tantangannya adalah bagaimana agar suasana kegembiraan dan suka cita Lustrum tetap dapat dirasakan oleh seluruh komunitas, tidak hanya dalam Misa syukur dan rekoleksi, tapi melibatkan komunitas dengan perlombaan-perlombaan secara virtual. Mengingat cara tersebut masih baru bagi kami saat itu.
Saat rapat dengan panitia dan team akhirnya muncullah ide-ide yang sangat mengagetkan, terutama pada kegiatan perlombaan Virtual Merias Istri Oleh Suami dan Lomba Foto Bercerita. Yang menarik lomba merias istri oleh suami yang dilaksanakan melalui zoom dari tempatnya masing-masing. Kami melihat semangat dan kerja keras panitia dalam mensosialisasikan lomba ini kepada komunitas melalui para Kormep.
Pada saat itu sebagian masih merasa belum terbiasa dengan lomba-lomba virtual, ada banyak pertanyaan yang muncul, bagaimana cara juri menilai, mengamati, waktunya berapa lama, apa saja yang dinilai dan sebagainya. Akhirnya tibalah waktu lombanya pada tanggal 4 Oktober 2020. Lomba virtual via zoom, yang diikuti oleh 7 pasang peserta perwakilan dari kormep-kormep, peserta lomba diminta harus terus mengaktifkan kamera selama lomba dan beberapa panitia terus mengamati jangan sampai ada kecurangan, misalnya sudah memakai foundation dan bedak sebelum lomba, atau alis sudah digambar terlebih dahulu.
Peserta lomba diberi waktu 10 menit untuk merias istri secantik-cantiknya dan penilaian berdasarkan like terbanyak di IG ME distrik IX Makassar. Ada banyak cerita lucu dibalik lomba ini, misalnya pasutri Eva-April dari Paroki Mariso dimana Eva protes ke April karena foundation dan bedaknya ketebalan, juga Pasutri Ellen-Hendro dimana Ellen baru menyadari kalau Hendro punya jenggot-jenggot halus, yang baru dilihatnya saat merias dirinya. Lain halnya dengan Pasutri Lely-Sil, Sil baru menyadari bahwa untuk berdandan agar kelihatan cantik, butuh waktu lama, padahal selama ini Sil selalu ngomel karena menganggap Lely selalu lamban jika hendak bepergian. Akhirnya para suami menyadari bahwa untuk berdandan para istri memerlukan waktu yang cukup lama. Sehingga mereka jadi mengerti dan bersabar dalam menunggu istri berdandan.
Hasil riasan diposting di group IG dan di beri waktu seminggu untuk melihat pemenang berdasarkan jumlah like terbanyak. Akhirnya Pasutri Sansi-Viden dari paroki Mariso keluar sebagai pemenangnya dengan jumlah like sebanyak 392.
Rangkaian kegiatan distrik IX Makassar dalam rangka Lustrum ke-8 dapat anda saksikan di channel youtube ME distrik IX Makassar dan IG ME distrik IX Makassar.
WLY, WNY: Yuli-Jo (IJ)