Pandemi, berdampak dalam berbagai sendi, termasuk dalam kegiatan hidup menggereja, umat menjadi jarang berkumpul. Komunitas Marriage Encounter paroki HKY Tegal pada Jumat, 3 Desember 2021 telah kembali mengadakan acara bincang santai offline yang dihadiri 12 pasutri dan pasijen (yang sudah sendirian) guna mengobati kerinduan yang telah sekian lama terpendam.
Nampak antusiasme dan kerinduan umat untuk berkumpul bersama dalam acara bincang santai. Terbukti setelah acara misa Jumat pertama umat tetap hadir untuk mengikuti acara ini bahkan saat acara BPS muncul kata – kata positif yang menggambarkan kerinduan untuk berkumpul seperti “Wow”, “keren”, “suka cita”, “kasih sayang”, “cinta”, “harapan” dan lain- lain.
Pastur Agustinus Dwiyantoro Pr dalam sambutannya mengatakan bahwa kebersamaan suami istri hendaknya dapat menjadi virus kebaikan. Virus kebaikan yang harus disebarkan agar menular pada pasangan yang lain.
Dalam acara games ringan dipilih 3 pasangan untuk uji kekompakan : kehadiran pasutri Topo-Sri yang telah melalui bahtera rumah tangga lebih dari 50 tahun mampu menambah spirit dari acara ini. Ditambah kehadiran pasutri Undri-Susan yang juga merupakan pengajar KPHB puluhan tahun silam serta pasutri Hendra-Susi yang akhirnya dapat hadir setelah beberapa saat tinggal di Amerika namun senantiasa setia mengikuti pertemuan ME secara online.
Keseruan acara ini dilanjutkan dengan sharing beberapa pasutri dan pasijen (yang sudah sendiri) berdasarkan Injil Lukas 2 : 51, 1 Kor 13 :7 dan surat Paus tentang keluarga. Ada tawa, canda dan juga air mata mewarnai sharing ini, namun dari keseluruhan sharing tersebut dapat disimpulkan bahwa kasih adalah kunci ketangguhan dalam menghadapi gelombang kehidupan, termasuk gelombang pandemi.
Semoga kebersamaan ini semakin menguatkan dan meneguhkan para pasutri dan pasijen yang lain. Kita kalahkan virus ini dengan virus–virus kasih yang kita tebarkan dalam hidup berkeluarga.(IH/MJ)