Indahnya PPKM (Pelan Pasti Kian Mesra)
- eRelasi
- October 15, 2021
Perasaan cemas dan galau dengan kondisi covid di Indonesia ini semakin menderaku, apalagi memasuki bulan Juli 2021 pemerintah menetapkan PPKM darurat. Berita tentang teman atau saudara yang terkena covid makin sering kami dengar. Kami juga sering kaget ketika ada saudara atau sahabat ME yang dipanggil Tuhan karena covid 19, kondisi ini kerap meningkatkan kecemasan kami dan tentunya berpengaruh pada relasi suami istri. Suami bingung mau ngapain di rumah, karena proyek menurun akibat PPKM, sementara istri paranoid terhadap virus karena terlalu banyak membaca dan mengikuti perkembangan covid. Hal ini membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman. Belum lagi anak-anak lebih sering protes karena sekolah di rumah, disergap rasa bosan, jenuh dan mudah mengeluh, membuat “api” pertengkaran mudah tersulut di rumah. Kemudian pertanyaannya, kapan biasa berdialog lagi, menciptakan kembali rumah sebagai payung penyejuk keluarga.
Seiring berjalannya waktu, teman-teman ME yang terkena covid sudah banyak yang sembuh. Melihat ini tercetuslah sebuah ide untuk meminta mereka berbagi pengalaman. Akhirnya kami membuat pertemuan pasutri melalui google meet dengan tema indahnya PPKM, sebagai ajang untuk berbagi. Pertemuan virtual ini diadakan pada hari Rabu, tanggal 28 Juli 2021 pukul 19:00.
Pada saat yang telah ditentukan kami pun berkumpul bersama secara virtual. Penyintas pertama adalah pasutri Kristin – Lukas. Mereka berbagi cerita bagaimana Lukas harus mendampingi Kristin yang terpapar dan sekaligus mengurus tetangga mereka, umat katolik stasi Losari yang terpapar dan akhirnya meninggal dunia.
Pasutri Detha Agung mengalami perjuangan luar biasa. Diawali terpaparnya Agung yang sempat drop saturasi oksigennya dan harus berjuang mendapatkan rumah sakit. Detha bilang bahwa pertolongan Tuhan benar-benar tepat pada waktunya. Tak lama kemudian Detha pun terkena virus covid sehingga mereka isoman berdua laksana berbulan madu.
Pasutri Christo Agnes dan Pasutri Feri Anna juga bercerita tentang perjalanan mereka terkena dan sembuh dari covid 19 ini.
Apa yang kami dapatkan dari pertemuan ini
HERY
Aku senang sekali bisa mengadakan acara ini, sharing teman-teman yang terpapar, sungguh menguatkan, ada yang berat dan ada yang tanpa gejala. Setelah mendengar sharing tersebut aku mencoba menghilangkan ketakutan yang berlebihan. Aku mendapatkan suatu keyakinan bahwa kalau imun kita tinggi, dan sudah menerima vaksin, maka akan kuat dalam menghadapi virus ini. Aku termasuk orang yang mudah was-was dengan virus corona, dan hal itu seringkali mempengaruhi kondisi psikis ku, Misalnya saat aku merasa badanku sedikit kurang sehat, sore-sore aku langsung naik tempat tidur dengan memakai jaket dan selimut, memposisikan diriku seperti orang sakit, tentunya hal ini membuat Sylvia tidak nyaman, dan akhirnya relasi kami tegang.
PPKM dan sharing tentang keberhasilan teman-teman yang telah sembuh dari covid 19 ini , memberikan hikmah dan cerita indah bagi kami berdua. Untuk menjaga kesehatan dan menaikkan imun tubuh, sekarang kami rajin jalan pagi dan berjemur bersama pasangan. Seminggu 4 kali kami jalan pagi berdua, sambil ngobrol tentang hal-hal yang menyenangkan, yang menyemangati kami. Kami menikmati kebersamaan ini , relasi kami menjadi lebih dekat, lebih akrab dan kesehatan kami pun semakin baik. Semoga kebiasaan yang indah dan bermanfaat ini terus bertumbuh meski PPKM nanti sudah berakhir.
Sylvia
Bertemu dengan teman-teman seperjalanan, melalui zoom untuk saling menyemangati membuatku lebih optimis menjalani hari-hari di tengah pandemi ini. Jujur, saat mendengar beberapa teman terpapar, aku merasa was-was. Karena pekerjaanku yang membuat aku harus keluar rumah dan bertemu dengan pegawai dan pelanggan tokoku. Sharing-sharing dari teman-teman penyintas, saat mereka berjuang untuk menjadi sehat kembali dan dukungan pasangan mereka masing-masing saat terpapar menguatkan aku. Bahwa aku tidak perlu kuatir yang berlebihan, asal kita prokes, rajin olahraga, imun kita akan naik. Aku bersyukur selama pandemi ini pasanganku rajin mengajakku olahraga jalan pagi. Aku yang dulunya malas kalau kena matahari , takut kulitku menjadi hitam, juga tidak nyaman kalau tubuh berkeringat. Sekarang tiap pagi berharap matahari bersinar supaya aku bisa berjemur dan berolahraga. Saat tidak jalan pagi, kami berdua berjemur di depan rumah dengan punggung menghadap matahari, tetangga yang kebetulan lewat depan rumah kami, mungkin berpikir kami sedang dihukum hehe. Kebersamaan ini otomatis membuat relasi kami menjadi lebih dekat.
Ada kerinduan untuk bertemu dan berolahraga bersama dengan teman-teman, biasanya di hari Sabtu ada teman-teman ME yang jalan pagi bareng, setelah itu kami ngobrol santai, tetap dengan prokes tentu nya, jaga jarak, bermasker double, ….Pelan Pasti Kian Mesra….Mesra dengan pasangan, Mesra dengan komunitas . (WN/EA)