Bersandar pada Tuhan
Di masa pandemi covid yang masih berlangsung ini, Tuhan tahu kalau kita semua dilanda ketakutan, muncul rasa cemas dan khawatir, kami pun mengalaminya. Bagaimana kami mampu untuk melaluinya? Kami dikuatkan oleh satu rahasia yang Tuhan berikan: “Renungkan dan hidupkan firman-firman Ku, Aku akan menyertai engkau senantiasa.”
Berikut BPS kami.
Paulus
Aku merasa tiba-tiba bumi seakan berhenti berputar. Hari menjadi semakin panjang karena tidak adanya hal yang perlu dikerjakan.Bangun pagi masih bisa bermalas malasan,
tanpa jadwal yang pasti dan tidak ada janji dengan seorang pun. Acara televisi yang biasanya tidak sempat aku nikmati, sekarang menjadi hiburanku seharian untuk menghabiskan waktu.
Minggu-minggu pertama aku masih bisa menikmati dengan sukacita, namun masuk minggu-minggu berikutnya aku semakin resah. Sampai kapan ini akan berlangsung? Akhir bulan menjadi saat yang menegangkan, aku selalu was-was memikirkan para karyawanku. Bagaimana caranya aku dapat mempertahankan dan memenuhi kebutuhan mereka dan keluarganya? Aku mulai gelisah dan iri dengan sikap istriku yang terlihat santai saja seolah tanpa rasa khawatir.
Agnes
Aku mengisi hari-hariku dengan membaca aneka resep dan kemudian mencobanya. Rasanya puas dan bahagia bisa menjadikan bahan tepung dan telur menjadi aneka roti dan kue, kegiatan ini belum pernah kulakukan sebelumnya.
Aku menikmati kegiatan baruku, untuk berlama-lama di dapur. Bahkan aku mulai merasa puas dengan adanya orderan yang masuk dari teman teman. Rasanya nikmat sekali bangun pagi hari untuk segera masuk dapur dengan penuh semangat. Siangnya bisa mengantar pesanan ke customer yang bahkan sebelumnya belum aku kenal. Suatu kegiatan yang benar- benar berbeda dengan rutinitas sebelumnya, “Janganlah hanya mengerjakan apa yang kamu senangi, tetapi senangilah apa yang kamu kerjakan.” Kalimat mama itu selalu terngiang dalam hatiku.
Aku sungguh bersyukur, dilahirkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang, orang tuaku mendidik kami anak-anaknya untuk tidak takut dan khawatir sedikitpun tentang masa depan. Hal ini menjadikan aku selalu optimis menghadapi segala masalah yang ada.
Aku semakin bersyukur, Tuhan memberi aku seorang suami yang penuh tanggung jawab dan gigih dalam pekerjaannya. Ini membuatku tidak pernah merasa khawatir akan adanya masalah yang akan kami hadapi.
Paulus
Aku anak ke-7 dari 8 bersaudara, semenjak kecil aku sudah terlatih untuk disiplin waktu dan mandiri. Aku harus berusaha sendiri untuk mendapatkan keinginanku. Hal ini memupuk kepribadianku, sebagai seorang ‘organizer’ aku harus bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan membawa keluargaku di jalan yang aman-aman saja. Sehingga kadang kekhawatiranku berlebihan. Aku bersyukur, Tuhan telah memberi aku seorang istri yang selalu berpikir positif, optimis dan percaya akan langkah-langkah yang aku pilih.
Tuhan sungguh baik. Di tengah-tengah pandemi, di mana tidak banyak yang bisa aku kerjakan, Tuhan justru kirim ‘hadiah- hadiah’ yang luar biasa. Beberapa Penghargaan Nasional bisa kami raih. Sebagai pemilik perusahaan bus yang berdomisili di daerah dan banyaknya persaingan PO di kota-kota besar, kemenangan ini aku yakini sebagai ‘Karunia‘ dan ‘Kemurahan’ Tuhan semata. Semua ini menjadikan pemicu semangatku. Tuhan juga bukakan pintu rejeki lain, disaat yang satu tertutup.
“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (Ibrani 13: 8). Aku meyakini ayat itu benar. Yang kuperlukan hanya bersandar pada kekuatan Tuhan, dengan kasih-Nya yang luar biasa.
Para pasutri yang terkasih, kami sungguh menyadari masa- masa sulit tetap akan datang, entah itu dalam bisnis, dalam pelayanan ataupun dalam kehidupan berkeluarga, tetapi janganlah menjadi takut pada kehidupan. Kami menjadi semakin percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kami. Janji- Nya inilah yang menjadi kekuatan kami untuk tetap berjalan menyongsong hari esok dengan hati gembira. [EA,WN]