Belajar dari Bunda Maria yang Misioner

REKOLEKSI KELUARGA MILENIAL

Belajar dari Bunda Maria yang Misioner

“Aku ini hamba Tuhan terjadilah padauk menurut perkataanMU”

  • ME Paroki St.Alfonsus Nandan bekerjasama dengan bidang kategorial Ibu Paroki St.Alfonsus Nandan pada 8 Oktober 2022 mengadakan Rekoleksi Keluarga dengan judul “ Menjadi Keluarga Milenilal yang Belajar dari Bunda Maria yang Misioner”.  Rekoleksi dibuka oleh Pastour Paroki St.Alfonsus Nandan Yaitu Pastur Jonathan Bilie Cahyo Adi beliau mengatakan semua diawali dari keluarga, baik buruknya keluarga menjadi tonggak tumbuk kembangnya anggota keluarga.

Rekoleksi ini bawakan oleh Pastur Fransiscus Anggras P, MSF dan Pasutri Agus Vero. Pastur Anggras begitu beliua biasa disapa, menjelaskan bahwa Bunda Maria adalah seorang Pribadi yang Misioner, itu terbukti dari saat  Malaikat Gabriel  mengunjunginya  dan Malaikat itu berkata “ ”Salam, hai, engkau yang sangat diperkenan, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut, Maria,’ katanya, ‘Tuhan sangat berkenan kepadamu. Itu sebabnya Ia bermaksud melakukan perkara yang ajaib atasmu. Tidak lama lagi engkau akan mendapat seorang bayi. Dan engkau harus memberinya nama Yesus.’

Mendengar perkataan itu Maria sangatlah bingung bagaimana Maria bisa mengandung sedangkan  Maria belum bersuami, Maria masih bertunangan dengan Yusuf, namun dalam kebingungannya Segera Maria berkata: ‘Aku ini hamba Tuhan! Semogalah terjadi atasku tepat seperti yang engkau katakan.’ Maka malaikat itu pun pergi.

Maria adalah Manusia pertama yang membawa misi dari Tuhan, maria melaksanakan tugas dari Tuhan untuk mengandung dari Roh Kudus.

Untuk itu Pastur Anggras mengajak kita semua menjadi orang-orang yang Misioner yang artinya Orang-orang yang mau diutus, semua diwalali dari keluarga, dalam keluargalah awal mula perutusan. Menjadi Misioner tidak harus menjadi seorang Pastur,Frater,Suster,Bruder namun apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewartakan kabar sukacita.

Kemudian rekoleksi ini di lanjutkan oleh Pasutri Agus Vero, mereka sharing mengenai “Keluarga Milenia”. Pasutri Agus Vero menjelaskan mengenai apa itu keluarga Milenial, Keluarga mileniar adalah keluarga yang mau mengikuti perubahan zaman, kenapa di sebut milenial karena berasal dari bahara Yunanai Milenium yang berarti masa seribu tahun.

Meskipun para peserta rekoleksi bukanlah kaum milenial, kebanyakan mereka adalah golonga baby boomers dan golongan Y, namun mereka begitu antusias dalam mengikuti acara ini.

Pasutri Agus Vero juga mensharingkan bagaimana ciri-ciri keluarga Milenial itu , ada beberapa ciri keluarga Milemial yang antara lain :

  1. Menggunakan Media Sosial

Keluarga milenial dituntut menggunakan Medsos supsya tidak ketunggalan zaman, bisa ikut berperan aktif dalam perubahan zaman mewartakan kabar baik melalui media social.

Agus mensharingkan bagaimana keluarganya melalui hidup dalam masa pandemi, dimana saat itu usaha utama mereka terhenti.  Agus yang hobi tanaman hias dan anggrek mencoba berjualan tanaman dan Vero berjualan tas, pemasaran mereka melalui Media Sosial, yang sangat membantu mereka dalam pemasaran sehingga perekonimian dapat berjalan dengan baik.

Pasutri Agus Vero juga mengatakan meskipun medsos banyak membawa kebaikan namun kita juga harus bisa mengendalikan medsos, karena medsos juga bisa membawa keburukan, medsos bisa mendekatkan yang jauh namun juga bisa menjauhkan yang dekat. Jadi kita tetap harus bisa mengelola diri dengan medsos.

  1. Percaya Diri dalam Mendidik

Orang tua milenial harus percaya diri dalam memberi pengarahan kepada anak, tidak hanya memberi wacana namun memberikan contoh-contoh yang  nyata.

  1. Waktu khusus untuk keluarga

Keluarga Milenial harus mau memberikan waktu khusus untuk keluarga di sela-sela kesibukannya, keluarga adalah yang utama.

Pasutri Agus Vero mensharingkan banyaknya kesibukan bekerja dan pelayanan namun kegereja bersama menjadi kewajiban dalam keluarga mereka, pulang gereja mereka biasanya makan bersma, 1 minggu 1x keluarga Agus Vero harus mnyempatkan waktu bersama dalam keluarga.

  1. Pola Asuh Positif

Pola asuh positif adalah cara mendampingi anak-anak dengan penuh kelemah lembutan dan sukacita.

Vero mensharingkan dulu orangtuanya seorang polisi, bila Vero tidak menuruti kata-kata bapaknya maka Vero akan di dipukul menggunakan sabuk, dan bapak Vero sangat diktaktor dalam keluarga.

Pengalaman masa lalu itu tidak mereka bawa dalam keluarga mereka saat ini.

  1. MISIONER

Keluarga milenial harus menjadi keluarrga terpanggil, mau melayani banyak orang.

Pasutri Agus Vero aktif dalam pelayanan-pelayanan keluarga di Paroki melayani teman-teman muda dalam mempersiaphan hidup berkeluarga, juga banyak mendampingi keluarga-keluarga berkebutuhan khusus yang artinya lebih banyak membutuhkan perhatian. Mereka berdua juga aktif di kategorial Marriage Encounter, melayani wilayah Joglolang ( Jogja,Solo dan Magelang). Pasutri Agus Vero memberikan contoh pelayanan yang nyata sehingga anak-anak mereka juga mau aktif dalam pelayanan gereja.

Rekoleksi yang dihadiri oleh kurang lebih 25 pasang pasutri, dan ada pula bapak ibu yang hadir sendiri karena ada berbagai hal, Rekoleksi sangat hidup, banyak peserta yang bertanya berbagai hal baik kepada Pastur Anggras maupun kepada Pasutri Agus Vero. Selain bertanya mereka juga berani sharing mengenai pengalaman kehidupan mereka berkeluarga, bagaimana mereka menjadi misioner dalam kehidupan sehari-hari.

Rekoleksi ditutup dengan Doa Penutup berkat dari Pastur Anggras dan makan siang Bersama.

Yogyakarta, 10 Oktober 2022

Pasutri Agus Vero

(MJ/  )

Start typing and press Enter to search