JEMBATAN KASIH MENEMBUS BATAS

Pandemi memaksa kita untuk hidup dengan  kebiasaan baru, hidup tanpa sekat walaupun tanpa bertemu dan selalu bisa cepat beradaptasi dalam perubahan setiap saat, demikian juga dalam pelayanan.

Oleh : Pasutri Handoyo Ageng (Distrik 2 Semarang)

Masa pandemi ini mengakibatkan  kami untuk berpikir dan berjuang lebih keras agar tetap bisa menghidupi keluarga. Profesi kami yang awalnya adalah perias pengantin dan tour & travel, menjadi penjual lumpia, proltape, brownies, masker dan  makanan siap saji.  Disisi lain kami juga harus berjuang menjaga kawanan dalam komunitas ME, bagaimana caranya walaupun tanpa bertatap muka komunitas tetap bisa saling  menyapa, saling mendoakan dan saling meneguhkan. Kami selalu ingat akan berkat pengutusan WWME Indonesia, yaitu untuk pergi menjadi tanda kehadiran Kristus di tengah masyarakat dan dunia,  menjadi mercusuar yang memancarkan cahaya bagi orang-orang di sekitar kita. Dalam pandemi ini mewujud nyatakan perutusan itu  ternyata menjadi tantangan tersendiri yang tidak mudah dilakukan.

Doa Solidaritas Covid-19

Menjawab tantangan agar komunitas ME tetap terjaga dalam kawanannya,  kami mencoba menggunakan platform zoom. Berbagai kegiatan antara lain Rosario, Novena Santo Yusuf, Rosario Pembebasan, serta pertemuan Kormep  dapat kami selenggarakan. Rupanya hal ini menjadi kebutuhan yang mendesak. Selain kegiatan tersebut, Puji Tuhan, kami dapat menghidupkan paroki-paroki yang tidur, dari 16 Kormep menjadi 25 Kormep, serta menjangkau Kormep yang jauh. Hanya saja  pertemuan lewat zoom ini sering terkendala signal.

Sekarang hari Kamis adalah hari yang kami nantikan dengan penuh suka cita. Kormep dan komunitas sangat antusias berjumpa lewat zoom  untuk  saling menyapa, menguatkan serta mendoakan.

Zoom misa arwah

Disela-sela jadwal pemakaian zoom untuk komunitas, fasilitas itu juga kami pergunakan untuk membantu masyarakat di luar komunitas ME . Membantu mereka yang ingin mengadakan doa/misa  untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia.

Demikian juga saat tinggi-tingginya kasus Covid, kami dapat membantu siaran langsung dari pemakaman di Solo. Kami juga rutin mendoakan secara khusus saudara-saudara kita yang terkena Covid, menyapa mereka melalui taglineSolidaritas Covid-19”, menghadirkan Pastor dan komunitas untuk mendoakan mereka. Lewat fasilitas zoom, pertemuan ini dapat dipermudah sehingga komunitas yang datang juga lebih banyak dan hadir dari berbagai kota. Rasa syukur terlihat dari pancaran wajah saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan pertolongan ini.  Mereka tidak pernah membayangkan akan bisa melaksanakan acara doa arwah maupun pemakaman bagi keluarga yang dicintainya. Memang dimasa pandemi ini banyak sekali pintu yang tertutup rapat, tetapi disisi lain Tuhan Yesus juga membukakan lebih banyak pintu untuk kita dapat melayani lebih baik. Kita diciptakan secitra dan serupa dengan-Nya, dan di masa pandemi ini Tuhan menggembleng kita untuk menjadi pemenang. Semoga cerita kecil ini semakin menguatkan kita dalam pelayanan di komunitas ME juga di masyarakat. Tuhan Yesus memberkati kita semua. WluWny. ( EA/IJ)

Start typing and press Enter to search