Disaat Krisis Melanda: Jangan Takut

Apakah saat ini anda sedang merasa terpuruk, tidak cakap, tidak terampil, tidak dicintai, jenuh, dijauhi oleh orang lain? Perasaan-perasaan ini terkadang mengganggu. Lalu bagaimana kita bisa ‘memutar tombol’ untuk memilih percaya sebagaimana “diriku” yang dilihat Tuhan?

Dobi-Rista
D5 Purwokerto

 

Beberapa waktu lalu saat kami membaca Alkitab, ayat ini sungguh menenguhkan kami. “Tetapi sekarang, beginilah firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku” (Yes 43:1). Ayat tersebut mengisahkan bangsa Israel selama masa pembuangan, ketika krisis ini menampakkan seolah-olah Tuhan telah meninggalkan mereka. Tuhan kemudian berbicara kepada umat-Nya melalui nabi Yesaya dengan pesan harapan.

Saat membaca ayat ini, aku, Dobi, merasakan seolah-olah Tuhan sedang berbicara. Badai krisis yang muncul dalam keluarga kami mulai dari macetnya usaha sejak tahun 2020, sakit terpapar covid hampir sebulan dan anak mengalami masalah belajar sehingga harus pindah sekolah. Terkadang sulit untuk percaya bahwa Tuhan menciptakan aku dan keluargaku dalam kondisi baik-baik saja.

Aku, Rista, bukanlah istri yang tidak cakap. Aku bukanlah ibu yang tidak terampil untuk anak-anakku. Aku ini baik, dicintai dan unik. Allah Bapa telah mengasihiku sejak awal mula, memanggilku serta memilihku untuk menjadi penolong yang sepadan bagi mas Dobi dan ibu bagi anak-anakku. Aku memilih untuk percaya bahwa Allah sangat mengasihiku dan aku berharga sebagai istri dan ibu dalam melewati berbagai krisis dalam keluarga kami. Aku merasakan cinta dan penerimaan Allah yang selalu hadir. Maka aku tidak takut lagi sama seperti yang ditulis dalam Yesaya 43: 1, “JANGANLAH TAKUT”. Inilah yang kulakukan, aku memilih untuk berkembang dalam kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Aku merasakan bahwa Allah Bapa menilaiku sangat berharga dan mengasihiku. Dengan aku percaya bahwa aku berharga dan dikasihi serta milik-Nya maka aku tidak memberi penilaian yang buruk pada pribadiku dan keluargaku. (WN/IJ)

Start typing and press Enter to search