Menemukan dan Berbagi Cinta di Saat Krisis
Masih segar dalam ingatan kita beberapa waktu yang lalu, putri cantik dari pasutri Mayong Suryolaksono dan Nurul Arifin yang bernama Maura dipanggil Tuhan. Gadis muda yang berpendidikan tinggi, berbakat dan siap bekerja menghadap Tuhan karena henti jantung. Dia berhari-hari tidak tidur karena memikirkan bisa pergi ke Australia atau tidak untuk wisuda karena situasi pandemi masih berlangsung sampai saat ini.
Dalam keterangan kepada para wartawan yang hadir di rumahnya, mama dari Maura mengatakan bahwa putrinya adalah seorang yang cerdas dan banyak aktif di kegiatan bersama teman-temannya di luar rumah, namun pandemi Covid-19 membuatnya menjadi sulit beraktivitas dan lebih banyak tinggal di rumah. Hal ini membuatnya stress. Setelah misa requiem selesai, adik lelaki satu-satunya yaitu Melkior memberikan kata sambutan. Ia berkata bahwa dari semua hal di dunia ini yang paling berharga adalah waktu. Waktu kebersamaan dengan keluarga. Ia mengingatkan kita semua bahwa selagi ada waktu, luangkan sebanyak mungkin untuk keluarga
Keluarga adalah tempat kehidupan dan sumber suka cita. Dalam keluarga harus saling mencintai dan peduli, saling hormat serta saling percaya. Walaupun tidak ada keluarga yang sempurna dan dalam hidup keseharian ada masa-masa kadang tersinggung, kecewa untuk hal-hal kecil dan sepele serta terluka, tetapi dari situlah anggota keluarga bisa belajar saling mengampuni dan memahami.
Pengampunan sangat penting untuk kesehatan mental dan spiritual dalam keluarga. Dengan mengampuni, persekutuan dengan Tuhan menjadi nyata dengan terciptanya keluarga yang rukun, damai serta penuh suka cita. Dan suka cita dalam keluarga ini bisa menular pada lingkungan sekitar. Di masa pandemi Covid-19 ini, kesiapan mental setiap orang tidak sama dalam menghadapi begitu banyak perubahan, oleh karena itu dibutuhkan dukungan terutama dari keluarga.
Pembatasan sosial dan fisik berdampak positif dan negatif. Salah satu dampak positifnya adalah memiliki waktu luang bersama keluarga lebih banyak. Waktu kebersamaan bersama keluarga yang lebih banyak ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas bersama yang dapat memupuk cinta dalam keluarga, dan bersama-sama menghadapi krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19. Hal-hal di bawah ini bisa dilakukan bersama keluarga:
1. Berdoa rosario dan mengikuti perayaan Ekaristi bersama. Dengan adanya pandemi, kita akrab dengan zoom dan live streaming. Zoom memungkinkan keluarga yang berjauhan dapat berdoa rosario bersama, saling menyapa, mendukung dan memberi peneguhan.
2. Makan bersama. Banyaknya waktu di rumah, bisa digunakan untuk kegiatan masak bersama dan makan bersama. Hal ini juga akan memberi kepastian bahwa makanan yang kita makan lebih sehat dibandingkan makan diluar, karena masa pandemi.
3. Membersihkan rumah dan berolah-raga bersama. Pandemi membuat kebiasaan baru, yaitu menyadarkan kita untuk hidup lebih bersih, sering mencuci tangan memakai sabun atau menggunakan hand sanitizer. Membersihkan rumah bersama keluarga dan berolah-raga bersama juga akan meningkatkan imun dan menjadikan hidup lebih sehat.
4. Memberikan dukungan dan pelayanan bagi keluarga yang terpapar. Memberi dukungan pada keluarga yang terpapar, bisa berupa dengan bantuan makanan, vitamin dan obat yang tentu akan sangat menghibur mereka. Perhatian dan cinta kita akan menambah semangat dan kegembiraan.
Di masa krisis, kita tetap harus berusaha mengatasi bersama-sama, saling membantu satu sama lain, tetapi tidak kalah penting adalah tetap berserah kepada Tuhan Yesus yang memberikan pengharapan dan kekuatan kepada kita dan kelurga. Seperti dikatakan Santo Paulus kepada jemaat di Filipi: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Fil 4: 6-7).
Iman bahwa situasi dan peristiwa apapun Tuhan mampu menjadikanya berkat untuk kebaikan umat-Nya. Setiap kesulitan mengajarkan kita untuk semakin kuat dan mencari solusi. Semoga kita tetap bersama-sama bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih, serta menemukan cinta dalam keluarga dan membagikannya bagi sesama.
Tuhan berkati kita semua dengan cinta-Nya yang tak berkesudahan. (IJ/ )