Dialog Sebagai The Way of Life
Bertempat di Gereja Materdei Lampersari Semarang hari Minggu tanggal 25 Juni 2023, Distrik 2 Semarang mengadakan Renewal yang mengambil tema “Dialog Sebagai The Way of Life” yang artinya Dialog sebagai jalan hidup. Dihadiri oleh team ME D2 Semarang, para Kormep dan Pasutri ME Paroki Materdei Lampersari. Acara yang berlangsung dari pukul 11.00 hingga 15.00 WIB ini, dipandu oleh Pastor Agustinus Parso Subroto, MSF dan Pasutri Teguh-Ike team ME D2 Semarang, diakhiri dengan Misa. Tujuan Renewal adalah untuk mengasah kembali ingatan serta membangkitkan semangat ME dalam kehidupan sehari-hari dan komunitas, setelah sekian lama terasa menurun akibat adanya pandemi.
Renewal diawali dengan doa pembuka dan sambutan dari Kormep Materdei Lampersari Supri-Indah. Memasuki rangkaian isi Renewal Dialog Sebagai Perjalanan Hidup, Pastor Agustinus Parso Subroto, MSF menyanyikan lagu dari Ebiet G Ade yang berjudul ‘Berita Kepada Kawan’. Dalam isi lagu ini menggambarkan tentang kesedihan dan tak adanya komunikasi atau dialog, hingga harus bertanya pada rumput yang bergoyang.
Dijelaskan sarana yang membantu menjaga relasi kita sebagai prioritas meliputi :
- 1. Perhatian pada komunikasi dalam dialog.
- 2. Doa dan spiritualitas pasangan.
- 3. Memperhatikan relasi seksualitas kita.
- 4. Terlibat dalam komunitas ME dan
- 5. Melakukan re-evaluasi.
Kepercayaan dan Resiko dalam berdialog
Dalam berdialog membutuhkan kepercayaan namun juga ada resiko didalamnya, penjabaran kepercayaan itu adalah keadaan pikiran, memiliki keyakinan akan cinta pasangan kepadaku. Sedangkan resikonya adalah melakukan tindakan yang melampaui hambatan dan ketakutan serta menjadi rentan karena berani berbagi perasaanku yang terdalam kepada pasanganku.
Pada kesempatan ini pasutri Teguh-Ike menyampaikan sharing sesuatu masalah yang diselesaikan dengan dialog meskipun didalam sebuah dialog mengandung sebuah resiko dari permasalahan yang terjadi, namun ada rasa percaya juga bahwa pasanganku memiliki cinta kepadaku.
Dikisahkan dalam dialog pak Teguh perasaannya cemas, galau dan takut yang menghantui karena kehilangan cincin kawin saat bertugas diluar kota. Bila hal ini tidak diceritakan maka akan dapat menghambat hubungan relasi dengan pasangannya. Pikiran pak Teguh juga merasa pasti pasangannya akan marah, kecewa dan bertanya-tanya bagaimana mungkin cincin kawin yang disematkan di jari bisa hilang pasti akan dituduh yang aneh-aneh dan tidak bertanggung jawab. Begitu pula dengan bu Ike perasaannya kaget, terkejut saat diberitahu kalau cincin kawin yang dipakai pasangannya hilang saat bertugas kota lain, tentu saja hal ini menimbulkan pikiran yang tidak menentu dan kecurigaan bagaimana mungkin cincin kawin yang dipakai kok bisa hilang.
Perasaan bu Ike berkecamuk bertingkah laku marah dan uring-uringan itu adalah sebuah konsekuensi logis dari resiko dialog yang harus diterima pasangannya. Keduanya merasa kebutuhan akan dicintai tidak terpenuhi. Namun karena ada kepercayaan, memiliki keyakinan akan cinta pada pasangannya dialog diselesaikan dengan rencana tumbuh ke depan, pak Teguh berjanji jika nanti akan membeli lagi cincin kawin sebagai gantinya dan akan menjaga sebaik-baiknya. Sedangkan bu Ike akan menaruh kepercayaan penuh dan mencoba memahami apa yang terjadi.
Hidup Menurut Rencana Tuhan
Sesi ini diselingi lagu ‘Indah Rencanamu Tuhan’. Coba kita ingat apa saja yang kita lakukan selama 24 jam tiap harinya (bicara, diskusi, membuat keputusan, bertengkar, makan minum, berjalan-jalan, sex, belajar, belanja dan sebagainya). Hidup menurut rencana Allah berarti menghayati relasi yang intim, terbuka, penuh percaya dan bertanggung jawab, itulah tujuan dialog 10/10.
Dialog 10/10 mengajak kita mengungkapkan perasaan sehingga kita mencapai relasi yang intim dengan pasangan, hal ini telah kita pelajari di dalam weekend mengenal dan mengungkapkan perasaan. Kalau kita mampu mengungkapkan perasaan kita dengan baik kepada pasangan dan mendengarkan ungkapan perasaan dengan baik pula maka kita menjalin relasi yang intim. Dialog harian 10/10 adalah suatu alat untuk membantu kita menghayati rencana Tuhan. Maka seusai weekend kita diminta membawa pulang dialog, karena tiap hari kita menerima perasaan-perasaan dan intimitas, hal itu sulit kita alami kalau kita hanya mengikuti rencana duniawi.
Doa Pasangan
Masih ada hal lain lagi yang membantu relasi pasangan semakin akrab dan mesra yaitu doa pasangan. Doa pasangan bukan sekedar doa bersama, namun harus merupakan perpanjangan dari doa keinginan bersama. Pengertian yang kurang lengkap, doa pasangan dimengerti sebagai pasangan yang berdoa bersama-sama dan memohon bermacam hal untuk anak, untuk keluarga, untuk kesehatan, untuk masyarakat dan dunia. Itu tidak salah tetapi masih kurang pas sebagai doa pasangan. Doa pasangan bukanlah hanya untuk berbagai bermacam macam permohonan tetapi pertama-tama adalah doa untuk membangun relasi dengan pasangan agar berkembang semakin baik, akrab, hangat dan bertanggung jawab, baru permohonan-permohonan lain.
Doa pasangan tidak selalu diucapkan pada waktu dan tempat yang bersamaan. Bisa jadi salah satu sedang berada di tempat yang jauh dari pasangannya atau pada waktu yang berbeda tetapi masing-masing berdoa demi relasi mereka, artinya doa pasangan tidak identik dengan doa bersama pasangan.
Suci dan Istimewa
Jadi dialog 10/10 merupakan saat yang suci dan istimewa, suci karena Tuhan sendiri hadir dalam dialog kita dan istimewa karena saat itu kita dapat intimitas dengan pasangan. Masalah dan kesukaran bisa bermacam-macam namun bila suami-istri tetap dalam relasi yang baik maka keduanya dapat menghadapi problem itu bersama-sama. Keuangan dan ekonomi boleh krisis, tapi relasi kita dengan pasangan harus tetap utuh dan akrab.
Dialog 10/10 bukan tujuan tetapi alat untuk mencapai yang akrab dan bertanggung jawab. Tuhan harus hadir dalam dialog kita dan relasi kita, menghayati dialog sebagai cara atau jalan hidup kita. Itulah Marriage Encounter. Dialog sebagai cara hidup yang kita terima saat weekend adalah gaya hidup baru agar kita menemukan cara hidup yang indah dan menawan.
Setelah uraian Renewal selasai acara dilanjutkan dengan BPS pasangan untuk berdialog 10/10, mengenai bagaimana komitmen kita (pasangan) untuk berdialog sebagai perjalanan hidup kita? Selanjutnya acara dilanjutkan dengan Misa digereja dan ditutup dengan acara ramah tamah. Semoga dengan tulisan ini kita semua tersegarkan kembali akan arti pentingnya dialog, dialog harian adalah kunci komunikasi.
♥ We love you, We need you ♥