OUTING 49th Indonesia Board Meeting
BELAJAR BUDAYA DAN KULINER CIREBON
Dua kali Sidang Denas dilakukan secara online yaitu pada Denas ke-47 dan Denas ke-48, dikarenakan pandemi. Kondisi pandemi yang semakin turun saat ini, membuat Kornas berani memutuskan bahwa Sidang Denas ke-49 dilakukan secara onsite. Di Sidang Denas ke-49 Cirebon inilah kita boleh berjumpa secara langsung, dengan penuh kegembiraan dan penuh kerinduan. Setiap Sidang Dewan Nasional, sudah menjadi kebiasaan di setiap tahunnya ada acara outing yang sangat ditunggu oleh seluruh delegasi yang hadir.
Pada Sidang Denas ke-49, tuan rumah Cirebon juga mengajak seluruh delegasi untuk mengunjungi tempat wisata istuimewa, berbeda dengan sidang Denas di tahun-tahun yang lalu outing kali ini dilakukan pada hari ke dua sidang Denas. Kali ini kita diajak untuk mengunjungi Kawasan Wisata Kampung Batik Trusmi. Kami akan menyajikan rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir dan apa saja yang telah kami kunjungi di Kampung Wisata Batik Trusmi.
Kami berangkat dari hotel Santika Cirebon pkl.11.30 dan langsung menuju Kawasan wisata batik Trusmi menggunakan 3 bus eksekutif.
Tiba dikawasan wisata batik Trusmi kami diarahkan menuju Batik kitchen untuk menikmati sajian kuliner khas Cirebon seperti : krupuk melarat, tahu gejrot dan tak lupa empal genthong yang segar. Banyak orang yang mengira bahwa desa ini hanya terkenal sebagai sentra wisata belanja batik saja. Padahal faktanya tidak demikian, dengan banyaknya makanan khas yang menggugah selera, tempat ini juga bisa menjadi destinasi wisata kuliner.
Setelah usai menikmati kuliner khas Batik kitchen, seluruh peserta diajak untuk melihat proses pembatikan dan dilanjutkan melihat museum batik dan mengunjungi showroom batik Trusmi yang memiliki ciri motif mega mendung yang terkenal. Konon, corak yang satu ini merupakan akulturasi atau perpaduan dua kebudayaan dari Sunda dan Tiongkok. Menurut catatan sejarah, corak ini terinspirasi oleh pernikahan Pangeran Cakrabuana dan Putri dari China pada abad ke-14.
Menariknya lagi, Kampung Trusmi menjadi salah satu pusat pembuatan dan perdagangan batik terbesar yang ada di Cirebon. Sehingga, tidak heran jika sebagian penduduk dari kampung ini bermata pencaharian sebagai pengrajin batik. Selain itu, teknik pembuatan mega mendung juga masih diterapkan secara turun menurun.
Selain memiliki daya tarik dari showroom yang cukup beragam, wisatawan juga bisa mencoba belajar membuat batik. Di sini tersedia Sanggar Katura yang menyediakan paket lengkap bagi pengunjung yang ingin belajar kesenian membatik dengan mudah. Tidak hanya belajar teorinya saja, pengunjung juga bisa praktek dari pengrajinnya secara langsung.
Demikian liputan kami untuk Sidang Denas hari ke-2 outing, sampai jumpa pada sidang Denas ke-50 di Joglolang.
Agus-Vero
(IH/IJ)