Weekend ME Perdana di Keuskupan Agats dan Keuskupan Timika
Agats: Disemangati Bapa Uskup
Ketika Kornas menugaskan kami untuk mengembangkan Marriage Encounter di bumi Papua. saya menyambut tugas tersebut karena “Saya percaya jika Tuhan sudah mengutus pasti akan mengirim malaikat penolong sehingga semuanya bisa terjadi seturut kehendak-Nya.” Dengan pertongan Tuhan, maka Weekend Marriage Encounter perdana di Keuskupan Agats telah berlangsung pada 1-3 Maret 2023 dan di Keuskupan Timika pada tanggal 8 – 10 Maret 2023.
Bapa Uskup Aloysius Murwinto berkenan hadir dalam Weekend di Agats
Weekend ME perdana di Keuskupan Agats ini diselenggarakan di Hotel Sang Surya – Agats. Diikuti oleh: 7 pasutri dan 2 orang suster sebagai peserta dengan penuh antusias datang ke tempat weekend. Bahkan ada juga pasutri yang harus menggunakan perahu sebagaimana lazimnya transportasi yang digunakan di daerah tersebut. Sedangkan tim yang memberikan weekend adalah Pastor Haris Andjaja OSC, Pasutri Ina-Hardono dan Pasutri Oce-Chen.
Puji Tuhan Bapa Uskup Agats juga hadir untuk memberikan semangat kepada tim maupun peserta. Harapannya, semoga kegiatan ini semakin membantu para pasutri dan suster untuk semakin memaknai sakramen perkawinan dan kaul pangilannya dengan lebih baik. “Oleh karenanya para peserta diharapkan agar bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini tahap demi tahap sehingga akan menemukan kehendak Tuhan dalam perkawinan dan hidup panggilannya.” pesan Bapa Uskup kupada kami,
Misa Penutup Di Agats
Terselenggaranya kegiatan ini tak lepas dari kerja keras dari Pastor Yulius OSC. Selain kesulitan dalam mendapatkan peserta dikarenakan kegiatan ini merupakan hal baru di Agats, juga tidak adanya tempat yang memadai untuk kegiatan weekend seperti halnya di tempat-tempat lain. Terlebih juga, harus diakui bahwa belum banyak yang menyadari akan pentingnya pembinaan keluarga yang berpijak pada peningkatan relasi antara suami istri.
Namun pada akhirnya semua kesulitan tersebut dapat teratasi berkat kerjasama semua pihak khususnya dukungan moril dari keuskupan Agats. Termasuk di dalamnya adalah kesulitan pembiayaan yang dapat teratasi berkat bantuan donatur dari pasutri yang tinggal di Jakarta.
Timika: Berawal dari telpon telponan
Sementara itu untuk di Timika, situasinya agak berbeda. Di sini merupakan kota yang sudah maju dengan tersedianya berbagai fasilitas umum yang cukup memadai. Selain itu para peserta juga boleh dikatakan kaum terpelajar.
Kegiatan WE ME Perdana di Timika ini dapat terlaksana dengan bantuan Pastor Yulius OSC yang memberikan nomor telpon Rm Gunawan SCJ selaku Kepala biara tempat Weekend ME diselenggarakan, yang menginformasikan bahwa rencana untuk WE ME ini harus melalui Rm Haryoto SCJ.
Dalam komunikasi selanjutnya yang dimulai Desember 2022 lalu pada akhirnya panitia pelaksana WE Perdana di Timika terbentuk. Kebetulan ada 4 pasutri yang sudah ikut WE ME di Jakarta dan Surabaya yaitu Ibrahim-Juli, Sari-Ermon, Yvonne-Paul dan Natalia-Pharlan. Sebagai PIC Ibrahim Yuli yang waktu itu mengikuti WE ME di Jakarta.
Pada tahap selanjutnya panitia mulai menjaring peserta dengan mengenalkan ME di paroki-paroki, diantaranya melalui pengumuman di mimbar serta membuka meja pendaftaran di gereja setelah misa mingguan di gereja-gereja. Puji Tuhan jerih payah ini membuahkan hasil yaitu 12 pasutri, 2 suster dan 2 romo yang akhirnya mendaftar sebagai peserta weekend ME di Timika. Meski pada pelaksanaannya ada 1 pasutri yang tidak bisa hadir karena sakit malaria.
Akhirnya WE ME perdana di Timika dapat berjalan dengan lancar. Besar harapan dari para tim agar ME akan berkembang di Timika. Terima kasih Pastor Gunawan SCJ dan Pastor Haryoto SCJ yang sangat mendukung penuh kegiatan ini. Terima kasih dan salut kepada para panitia yang telah bekerja secara luar biasa sebelum dan selama weekend ME berlangsung.
“Kami merasakan penyelenggaraan Ilahi untuk kegiatan ini. Kami percaya jika Tuhan sudah mengutus pasti akan mengirim malaikat penolong untuk kami semua sehingga semuanya berjalan lancar seturut rencana-Nya. Dan puji Tuhan kami boleh menjadi alat Tuhan dalam pelayanan cinta kasih ini.”Semoga buah buah cinta kasih ME semakin berkembang di tanah Papua dan diseluruh bumi Indonesia tercinta …( EA/DS)
Ina Hardono