Ketika Kekhawatiran Menjadi Kelegaan

 

Saat mendengar kabar dari Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang pada akhir Tahun 2023, bahwa Perayaan Hari Perkawinan Sedunia tahun 2024 untuk tingkat Kevikepan Bangka Belitung Keuskupan Pangkalpinang akan diadakan di Paroki Regina Pacis Tanjungpan dan Belitung kami berdua sangat senang.

 

 Bagaimana tidak, sebelum–sebelumnya Hari Perkawinan Sedunia di paroki kami hanya berupa Misa di gereja dan setelah selesai misa umat dan pasutri langsung pulang, tidak ada kegiatan lain. Kami sebagai Koordinator Seksi Keluarga Paroki tentunya senang Perayaan Marriage Day akan diadakan di Paroki kami, apalagi didukung oleh Komisi Keluarga Keuskupan dan yang akan memimpin misa dan rekoleksi pasutri adalah Bapak Uskup Mgr. Adrianus Sunarko, OFM.

Namun demikian perasaan senang kami berubah menjadi ketakutan dan khawatir, karena Bapa uskup melalui Komisi Keluarga  menyampaikan bahwa peserta rekoleksi minimal harus 100 pasutri yang berarti pesertanya adalah 200 orang. Ada rasa was-was bagaimana bisa mengumpulkan sebanyak itu di paroki kami ini? Kalau sekedar 200 orang umat saja mungkin mudah. Tetapi ini 100 pasutri dimana mereka adalah para pasangan suami istri yang tentunya tidak mudah untuk meng-iya-kan begitu saja untuk mengikuti kegiatan ini. Pasti banyak deretan litani yang muncul: tentang pekerjaan, harus meninggalkan anak-anak di rumah, sudah ada agenda lain dan sebagainya. Keresahan ini juga muncul karena di setiap acara pasutri di paroki Regina Pacis Belitung ini hanya diikiti oleh kurang dari 50 pasutri, itu pun sudah dengan penuh perjuangan.

Mengingat kata YA yang telah terucap kami berusaha untuk mengatur strategi agar kegiatan ini terlaksana dengan baik. Perlu diketahui bersama bahwa Perayaan Hari Perkawinan Sedunia di Kevikepan Bangka Belitung Keuskupan Pangkalpinang menjadi Agenda resmi Bapa Uskup – Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Pelaksanaannya diserahkan oleh Komisi Keluarga Keuskupan dan Paroki dimana pelaksanaan kegiatan diselenggarakan. Kegiatan ini merupakan sarana bagi bapa Uskup untuk menyapa para pasutri sekaligus menyampaikan prioritas karya di tahun berjalan, mengingat bahwa hari Perkawinan Sedunia diadakan di awal tahun dan para pasutri/keluarga adalah ujung tombak karya-karya Gereja. Untuk Tahun 2024 ini Paroki Regina Pacis Tanjungpandan Belitung mendapatkan giliran sebagai tuan rumah kegiatan.

Pada akhirnya, setelah membicarakannya dengan Pastor Paroki, kami mengundang rapat semua ketua KGB dan seksi Keluarga KBG.  Puji Tuhan saat itu Mas Sulistyo dari Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang (yang kebetulan juga sebagai mantan Kordis ME Distrik XV Pangkalpinang sebelum kami) hadir untuk memberikan sosialisasi terkait Perayaan Hari Perkawinan Sedunia (World Marriage Day) ini sekaligus untuk membentuk Panitia kegiatan. Sebenarnya Perayaan oleh Gereja diadakan setiap minggu kedua bulan Februari, namun karena di Keuskupan Pangkalpinang menjadi agenda Bapa Uskup maka terbuka kemungkinan untuk menggeser waktunya. Oleh karenanya dalam sosialisasi tersebut disepakati bahwa Perayaan diadakan Minggu, 10 Maret 2024 dengan acara utamanya berupa Misa Kudus dilanjutkan dengan Rekoleksi Pasutri oleh Bapa Uskup – Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Sedangkan tema yagn diangkat adalah Keluarga yang Berdoa dan Berkarya – sebgai sarana memaknai Spiritualitas Kemuridan dan Hamba Allah yang merupakan prioritas karya pastoral Keuskupan Pangkalpinang tahun 2024.

Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan bahwa biaya kegiatan Marriage Day juga  ditanggung oleh keuskupan/komisi keluarga. Ada rasa gembira tapi juga kembali khawatir karena bagaimana pun juga harus membuat LPJ (Laporan Pertanggungjawaban). Yah… tidak ada alasan buat kami untuk tidak bisa mensuskseskan acara ini. Target 100 pasutri sebagai peserta rekoleksi adalah pertanggungjawaban pertama dan utama yang harus kami wujudkan.

Setelah pertemuan tersebut, kami berdua, terutama Yuyun membuka catatan nama – nama pasutri yang ada di KBG dan Stasi, ternyata kalau untuk 100 pasutri pasti bisa diusahakan. Maka melalui ketua–ketua KBG kami minta untuk mendaftarkan pasutri–pasutri yang ada di KBG untuk ikut Rekoleksi Pasutri (wajib suami – isteri) dan bagi Seksi Keluarga KBG diwajibkan untuk ikut, maka kami buat pendaftaran di WAG Team Pastoral REGINA PACIS BELITUNG. Selaian itu juga melalui pengumuman mimbar di Gereja. Seminggu setelahnya peserta yang terdaftar baru sekitar 60 pasang, akhirnya kami coba follow up pasutri yang kami kenal. Akhirnya pendaftaran di hari terakhir 95 pasang. Kami cukup senang meskipun tidak mencapai 100 pasang, tapi paling tidak mendekatilah. Dan pada kenyataannya peserta juga masih ditambah para suster, utusan Komisi Keluarga Keuskupan dan Bimas Katolik Kementrian Agama Kepulauan Bangka Belitung yang ternyata ikut hadir dan berkerjasama mensuport kegiatan ini.

Pada akhirnya perasaan kami lega dan sangat bersyukur, pelaksanaan Perayaan Marriage Day berjalan lancar dan sukses. Kerjasama yang baik antara pastor paroki, Panitia, seksi Keluarga, ketua-ketua KBG, OMK, BIAR dan Seksi Liturgi. Mulai dari persiapan, Misa dan Rekoleksi pasutri semua yang bertugas adalah mereka yang non pasutri. Mulai dari membagikan selebaran Janji Perkawinan, Koor, Lektor, Mazmur, Tatalaksana dan Pelayanan komuni serta pembagian snack dan menjaga Komsumsi adalah mereka yang non pasutri, jadi kami pasutri tinggal datang duduk manis seperti raja. Akhirnya seluruh rangkaian acara ditutup dengan makan siang bersama sambil berbincang banyak hal antar para pasutri. Photoboth juga tersedia untuk mengabadikan momen-momen kebahagiaan para pasutri yang hadir saat itu dengan gayanya masing-masing.

Terima kasih kepada Bapak Uskup, Komisi Keluarga Keuskupan dan Bimas Katolik yang telah menfasilitasi acara perayaan Marriage Day di Paroki Regina Pacis Tanjungpanadan Belitung. Semoga dengan Janji Perkawinan yang diucapkan kembali oleh para pasutri menjadikan pasutri semakin kuat dan tetap semangat dalam mengarungi kehidupan di masa yang akan datang. Semoga juga Keluarga yang Doa dan Karya yang menjadi tema rekoleksi hari itu sungguh menginspirasi para pasutri dan keluarga-keluarga dalam memaknai Spiritualitas, Kemuridan dan Hamba Allah yang menjadi prioritas karya Keuskupan Pangkalpinang tahun 2024. We love you … we need you … (Ahon – Yuyun). (IH/ )

Start typing and press Enter to search