Berbagi Kasih
Suasana penuh suka-cita, penuh canda tawa selalu mewarnai kami ketika bertemu dalam kegiatan berbagi. ME distrik XII Cirebon mempunyai kegiatan rutin berbagi nasi kotak bagi warga sekitar Gereja yang membutuhkan: tukang becak, sopir angkut dan ojek online serta pemulung yang melintasi di depan Gereja. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari sabtu pagi minggu kedua setiap bulanya di depan Gereja Bunda Maria Cirebon. Bulan puasa Ramadhan kali ini, pembagian nasi pada pagi hari diganti dengan membagi nasi untuk buka puasa dan takjil, yang dilaksanakan pada tanggal 4 April 2023 jam 4 sore. Pada pembagian nasi dan takjil untuk buka puasa, mereka yang menjadi sasaran utk diberi sangat antusias, sehingga dalam waktu 30 menit sudah habis. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian komunitas ME distrik XII Cirebon terhadap mereka yang masih membutuhkan perhatian dan uluran tangan.
Kegiatan ini terlaksana tentu saja berkat kerjasama yang sangat baik para pasutri yang tergabung dalam komunitas ME Distrik XII Cirebon. Dana pengadaan nasi kotak digilir untuk siapa saja yang berkenan menyumbang. Dalam setiap kali pembagian ada dua pasutri yang menyumbang, sehingga akhirnya dapat tersedia sekitar 100 kotak nasi. Diawal tahun sudah didaftar siapa saja yang bersedia menyumbang dalam bentuk apapun sehingga semua bisa terpenuhi dan berjalan lancar. Setiap pasutri mempunyai kesibukan yang berbeda, ada yang mempunyai waktu utk setiap waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya dengan membagi nasi kotak, tetapi ada juga yang tidak punya cukup waktu. Masing-masing menyumbang sesuai kemampuan dan kerelaan, baik tenaga, waktu ataupun dana.
Pengalanan berbagi kasih dalam bentuk nasi kotak tentu saja sangat banyak, baik pengalaman yang positif maupun yang kurang menyenangkan. Suatu kali, ada seorang ibu pemulung yang sangat berterimakasih karena mendapatkan satu kotak nasi, karena saya sungguh tersentuh hati, maka saya beri satu kotak lagi utk makan berikutnya. Pengalaman yang lain, ada juga yang menolak diberi nasi kotak. Padahal kalau dilihat secara fisual dia membutuhkan. Mungkin mereka yang menolak mempunyai alasan tersendiri yang tidak perlu kami gali lebih lanjut. Sungguh dari kegiatan ini kami bayak belajar tentang perbedaan setiap orang, dan belajar menghargai perbedaan dan prinsip orang. Pengalaman ditolak ketika memberi dengan tulus hati mengajar kami bagaimana harus rendah hati, dan pengalaman mendapat apresiasi mengajar kami bahwa pemberian meski kecil sangat berarti bagi yang membutuhkanya.
Dari kegiatan ini, kebersamaan kami sebagai komunitas maupun sebagai pasangan semakin terjalin erat. Demikian juga kepedulian satu sama lain terjalin. Kepedulian itu dapat dilihat pada saat kami selesai membagi nasi dan takjil, dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah pasutri Ayu Sinhok yang saat ini merupakan kordis distrik XIII Cirebon. Kami menjenguk Ayu yang masih dalam proses pemulihan kesehatan. Sharing dan ber-BPS ketika kumpul menjadi nutrisi yang sangat baik dalam relasi hidup sebagai komunitas dan sebagai pasangan.
Kesimpulan yang bisa saya tarik dari kegiatan ini adalah bahwa memberi ternyata mendatangkan kebahagiaan lebih besar daripada sekedar menerima atau meminta. Kebersaman dalam komunitas itu penting karena sebagai mausia yang merupakan makluk sosial sangat membutuhkan orang lain untuk mendukung dan membutuhkan dukungan bahwa setiap individu adalah berarti. Dalam menjalin suatu relasi, membutuhkan kebersamaan bukan hanya pengakuan. (DS/EA )