Lewat Pandemi, Allah Memberikan Sarana yg Luar Biasa

Saat pandemi covid 19 melanda dan terjadi pembatasan mobilitas masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, maka hal ini berpengaruh juga pada kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas ME. Selama ini kegiatan selalu dilakukan dengan cara bertemu/bertatap muka dan berkumpul. Ketika hal tersebut tidak dapat dilakukan lagi maka kegiatan komunitas ME pun terhenti.

Bersyukur ternyata ada cara lain yang dapat ditempuh agar kegiatan tetap dapat berjalan, yaitu melalui pertemuan secara daring/secara virtual dengan zoom meeting. Cara tersebut awalnya memang terasa aneh dan kurang menggairahkan, bahkan banyak kendala yang dialami seperti banyak anggota komunitas yang kurang lancar menggunakannya, terkendala jaringan untuk daerah-daerah tertentu, peralatan yang dimiliki kurang support untuk kegiatan ini dan kendala-kendala lain yang dihadapi. Namun lambat laun cara ini semakin lancar dilaksanakan bahkan terasa semakin mudah dan praktis.

Hal ini juga dialami oleh komunitas Distrik 17 Samarinda. Pada awalnya banyak kendala yang kami hadapi saat melakukan kegiatan secara virtual sehingga hanya sedikit komunitas yang bisa bergabung. Namun lama kelamaan cara ini justru dianggap cara yang mudah dan praktis untuk bisa melakukan kegiatan dengan melibatkan komunitas yang tersebar di tempat-tempat yang jauh. Contohnya, jika sebelumnya bila akan mengadakan pertemuan Team, kami harus mengatur jadwal pertemuan jauh-jauh hari sebelumnya agar mengkondisikan diri untuk mengikuti kegiatan tersebut karena tempat tinggal anggota Team yang berada di kota yang berjauhan, minimal membutuhkan waktu perjalanan 2 jam untuk bisa saling bertemu. Begitu juga bila akan melakukan kegiatan bersama komunitas, misalnya renewal, enrichment maupun kegiatan lain membutuhkan waktu berjam-jam untuk bisa saling bertemu. Saat ini kendala-kendala tersebut sudah dapat dipermudah dengan melakukan kegiatan secara virtual, sehingga bisa lebih cepat direncanakan, bahkan bisa sewaktu-waktu.

Kegiatan pertemuan secara virtual yang akhir-akhir ini dilakukan oleh Distrik 17 Samarinda adalah pertemuan (kelompok dialog) antara Team dan Koordinator ME Paroki (Kormep). Dapat dibayangkan betapa sulitnya kami menentukan waktu dan kesempatan bila harus dilakukan secara tatap muka mengingat jarak antar Kormep yang sangat jauh. Bila kami mengambil tempat yang paling tengah-tengah sekalipun beberapa kormep membutuhkan waktu  2 sampai 5 jam perjalanan untuk sampai ketempat tujuan, bahkan ada Kormep yang membutuhkan waktu perjalanan 9 hingga 10  jam. Kendala lain adalah terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk transportasi dan penginapan di tempat acara. Propinsi Kalimantan Timur sedang bersiap –siap menyambut realisasi sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), maka Kelompok Dialog ini diberi nama KD IKN. Kelompok Dialog ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu KD IKN 1, KD IKN 2 dan KD IKN 3. Tujuan dari KD ini adalah penyamaan persepsi terkait pelayanan dalam gerakan ME, merefresh nilai – nilai kepasutrian dan saling menguatkan dalam perjalanan bersama menuju ” Dunia Baru “. KD IKN ini dilaksanakan setiap 2 bulan sekali dengan tema yang akan diberikan oleh Kordis ataupun oleh salah satu pasutri Team. Saat kegiatan ini dilaksanakan sebagian besar dari peserta dapat hadir dan mengikuti dengan penuh semangat.

Dari pengalaman yang Distrik 17 Samarinda alami seperti uraian di atas, kami semakin menyadari bahwa Tuhan mencintai kita dengan memberikan sarana yang tidak kita bayangkan sebelumnya melalui berbagai keaadaan, dalam keadaan yang kita anggap buruk sekalipun seperti terjadinya pandemi. Semoga Distrik 17 Samarinda tetap dapat melaksanakan kegiatan KD IKN ini dengan lancar dan kita semua tetap setia pada panggilan pelayanan dalam gerakan ME ini. WLYWNY.

Start typing and press Enter to search