Gempita Natal di Kota Penyangga IKN

Misa Syukur dan Perayaan Natal

Bulan Januari ini adalah bulan yang sangat membuat kami sekeluarga bahagia, apalagi setelah melewati masa-masa sulit di akhir November 2021 akibat kehilangan adik kami tercinta. Kakak kami bersama dengan keluarganya datang ke Balikpapan pada tanggal 6 Januari 2022 dan kami juga berencana ke Samarinda mulai dari 14-16 Jan 2022. Tiba-tiba di group ME diinfokan bahwa akan ada Misa Syukur dan Perayaan Natal tanggal 15 Jan 2022. Ini adalah pilihan yang sangat sulit bagi kami, mana yang harus kami pilih ikut jalan ke Samarinda atau ikut misa, secara kami juga rindu perayaan ekaristi bersama satu keluarga, rindu berkumpul bersama teman-teman sekomunitas dan disisi lain anak kami juga ingin berkumpul dan bermain bersama saudaranya. Maklum sejak pandemi, gereja di paroki kami tidak memberikan ijin anak-anak dibawah umur 12 tahun untuk mengikuti misa, jadi kami selalu menemaninya ikut misa online setiap hari Minggu, bahkan peraturan yang terbaru adalah anak-anak yang sudah komuni saja yang boleh ikut misa, lantas bagaimana mereka yang belum komuni?

Tiba-tiba, anak kami memberi tahu bahwa  dia ingin ikut misa saja dan tidak mau pergi ke Samarinda. Kamipun masih menunggu hari berikutnya, apakah benar mau ikut misa? apakah tidak ikut ke Samarinda? Ternyata dia tetap pada pendiriannya dan tetap ingin ikut misa bersama komunitas ME. Mengetahui hal ini kami sangat senang, jika diukur skalanya adalah 10. Kami sudah tidak bisa menggambarkan lagi gimana perasaan senang itu karena satu keluarga bisa ikut misa adalah hal yang langka saat ini, apalagi kami bisa bertemu dan berkumpul bersama teman-teman satu komunitas secara langsung tanpa melalui layar lagi  rasanya seperti haus ditengah terik matahari dan disegarkan dengan  air kelapa muda. Ditambah lagi berkumpul dengan komunitas yang sangat lama kami rindukan dalam masa pandemi ini tidak dapat dilakukan.

Selama mengikuti misa yang dipimpin oleh Romo Indro kami merasa senang. Kami merasa rindu sekali perayaan ekaristi. Kami juga melihat anak kami Fellys mengikuti misa dengan tenang. Kamipun bertanya tentang bagaimana perasaan Fellys ikut misa ini. Fellys juga sungguh merasa senang, apalagi dalam misa ini Fellys juga bisa mendoakan jiwa Tante Vero dan Kakong Petrus.

Misapun selesai dan seperti biasa acara dilanjutnya dengan sharing beberapa pasutri  tentang perasaannya selama mengikuti acara ini, foto-foto, undian berhadiah, dan makan malam bersama. Sesi fotopun dibagi-bagi mulai dari foto khusus untuk anak-anak, pasutri dengan baju warna merah, putih, batik, bebas dan foto bersama. Sungguh hal ini sangat menyenangkan, akhirnya setelah bertahun-tahun kami bisa berkumpul dan berfoto bersama dengan teman-teman sekomunitas. Perasaan kami semakin bahagia ketika kami melihat anak kami bersorak-sorai hingga lari ke arah panggung karena nama kami  dipanggil mendapatkan voucher 100K.

Ada perasaan sangat bahagia dan kerinduan dalam berkomuntlitas yang selama ini ditahan menjadi lega. Hal ini membuat kami menjadi sadar bahwa kami memiliki ikatan yang kuat didalam komunitas ini, kami merasa dicintai oleh komunitas dan selalu dikuatkan dalam menghadapi berbagai masalah dan peristiwa hidup kami.

We Love You We Need You

Ana-Robert

Start typing and press Enter to search