Berawal Dari Sudut Pandang

Sukacita dan duka nestapa adalah dikotomi riil yang datang silih berganti dalam kehidupan manusia. Itulah aspek positif dan negatif yang bisa dikelola oleh siapapun. Saat menemui keberuntungan, kemudahan, hasil baik, hadiah dan sejenisnya, perasaan dominan yang muncul adalah suka cita. Sebaliknya, saat menjumpai kegagalan, pengekangan, kerugian, sakit, kehilangan dan sejenisnya tentu duka nestapa yang akan menimpa. Covid telah mendatangkan sejumlah duka nestapa bagi manusia di belahan dunia mana pun. Namun, Paus Fransiskus mengarahkan kita untuk memandang berbagai dampak akibat covid dari sudut pandang yang berbeda. Sisi positif, segi baik, aspek keberuntungan dari setiap peristiwa, dicoba ditemukan dan dihayati serta layak disyukuri.

Kondisi ‘terkekang karena harus tinggal di rumah’ dilihat dari sisi lain, yaitu rumah sebagai tempat tinggal orang-orang yang dikasihi. Ditelisik lebih jauh, tinggal di rumah berarti berada dalam lingkaran orang-orang yang saling mencintai. Hal tersebut sudah merupakan anugerah Tuhan yang layak disyukuri. Rasa syukur mengalirkan perasaan sukacita, damai dan tenang. Kebiasaan melihat sisi positif dari setiap peristiwa menghasilkan efek domino, sejumlah hal baik yang lain serta-merta bisa ditemukan.

Topo
Banyak hal bisa dilakukan bersama selama di rumah. Kami berdua bisa menyalurkan hobi yang belum sempat dilakukan: bertanam, mulai dari tanaman hias hingga sayur-sayuran; memelihara ternak seperti unggas dan ikan. Saat tanaman berbunga, saat sayuran siap dipanen, saat ayam bertelur, saat lele siap panen, kebahagiaan menyeruak di dada, apalagi bisa berbagi dengan tetangga, kebahagiaan pun berlipat ganda. Bahkah Kurni sampai berucap, “Kita telah mencicipi Surga”. Rasa sukacita sengaja kami dorong untuk terus terasa di tengah berbagai keterbatasan karena pandemi ini. Intinya kami berdua berusaha menikmati dan mensyukuri berbagai kesempatan dan peluang, di balik berbagai pengekangan.

…”Berolahragalah dan latihlah kebugaranmu seperti yang telah dikatakan di Alkitab 1 Korintus 6:19 : tubuhmu adalah bait roh kudus.”

Imun dan iman perlu terus dijaga dan dikembangkan dengan sadar selama berada di rumah. Olahraga dengan musik yang sesuai, selain menimbulkan suasana riang juga menyehatkan badan dan memberikan semangat dan meningkatkan imunitas. Banyak orang terpaksa tidak bisa berolahraga karena sakit, karena tak punya kesempatan atau tidak menyadari perlunya. Sementara itu, tersedianya waktu karena harus ‘tinggal di rumah’ memungkinkan dilakukannya berbagai aktivitas kerohanian seperti misa harian, rosario, doa kerahiman dan sebagainya. Kesempatan indah yang tidak diperoleh saat masih aktif bekerja. Pelan tapi pasti, aktivitas rohani ini mendatangkan kedamaian dan sukacita tersendiri.

Kurni
Saya pernah merasa galau saat kami berdua tidak bisa melakukan aktivitas rohani bersama pasangan seperti misa harian, doa rosario atau doa malam berdua. Rasanya selalu saja ada halangannya. Padahal saya merindukan hal-hal tersebut. Saya ingin mengikuti gaya bapak-ibu dan kakak-kakak yang rutin melakukannya di keluarga. Puji Tuhan, pandemi memberikan kesempatan itu semua. Saya sangat senang, ketika mas Topo mulai menikmati misa harian, doa rosario dan doa malam pasangan. Ada perasaan tenang dan bahkan merasa siap bila suatu saat Tuhan memanggil pulang. Ada persiapan yang kami lakukan setiap hari. Pandemi memberikan kesempatan indah mempersiap diri dengan sadar.

Sudut pandang sungguh menentukan posisi, kondisi bahkan sebuah pencapaian. Memandang ‘harus berada di rumah’ dari sisi negatif, memposisikan kita sebagai korban keadaan. Akibatnya, kita masuk dalam kondisi tidak beruntung, bosan, serba terkekang bahkan menimbulkan duka nestapa, tertekan, dan sejenisnya. Hal yang dicapai dari posisi dan kondisi tersebut adalah ‘tidak bahagia’. Sebaliknya, jika diterapkan pandangan positif dari peristiwa yang sama, maka posisi berubah menjadi pihak yang menentukan keadaan sehingga dapat mengarahkan pada kondisi beruntung berada dalam posisi terbaik (bersama orang-orang yang saling mencintai, mempunyai banyak peluang). Hasil yang dicapai pun, sangat berbeda, yaitu sukacita, damai dan bahagia. WN/IH/MJ

Start typing and press Enter to search