Kunjungan Kasih Penuh Mengharukan
Loving in the time of crisis – Tetap mencintai di masa krisis, merupakan Tema Denas ME Indonesia 2021. Sebagai Kordis ME XV Pangkalpinang – kami bertiga (Romo Nugroho dan Pasutri Sulist – Mil La) sungguh merasa diteguhkan dengan tema ini. Dalam masa Pandemi ini kami merasa bingung dalam menghidupkan api cinta di Komunitas ME. Jangankan untuk berkumpul dengan anggota komunitas, untuk mengikuti Misa di Gereja saja nggak bisa. Selain itu bagaimanapun juga kami tetap harus melaksanakan tugas panggilan kami masing-masing. Dan hal ini juga masih ditambah dengan situasi komunitas ME distrik XV tersebar di berbagai pulau yang terpisahkan oleh lautan.
Dalam refleksi kami bertiga – setelah Denas 2021 kami harus segera melakukan sesuatu. Pandemi boleh mengakibatkan krisis di berbagai sektor seperti kesehatan, ekonomi dan sebagainya, tetapi tidak boleh menjadikan krisis dalam mengobarkan api cinta yang dianugerahkan Tuhan. Salah satu aksi nyata yang langsung kami buat adalah Kunjungan Kasih ke Komunitas ME Belinyu (berjarak kurang lebih 90 km dari Pangkalpinang). Aksi ini dilaksanakan pada Minggu, 28 November 2021 dan puji Tuhan, selain kami bertiga sebagai Kordis ada juga beberapa pasutri yang ikut serta.
Karena masa pandemi, maka Komunitas ME Belinyu yang kebanyakan sudah berusia lanjut tidak kami kumpulkan di suatu tempat, tetapi kami yang berkeliling dari rumah ke rumah mereka. Sebagian dari mereka adalah peserta Weekend ME pada awal ME masuk Pangkalpinang tahun 80-an. Dengan demikian situasi yang mereka alami sudah bermacam-macam. Ada yang tinggal berdua karena anak-anaknya sudah merantau. Ada yang mengalami sakit/stroke, dan bahkan ada yang sudah memilih pulanag ke kampung halamannya untuk mengisi masa sepuhnya. Dalam kunjungan tersebut kami berbagi peneguhan melalui dialog/sharing, doa dan akhirnya ditutup dengan Berkat melalui Romo Nugroho bagi keluarga yang kami kunjungi.
Rona kebahagiaan terpancar di wajah-wajah para pasutri yang kami kunjungi. Dan itu sungguh semakin meneguhkan kami akan pentingnya menjumpai anggota komunitas, pun ketika hanya dengan cara yang sederhana. Bahkan di sela rasa bahagia atas perjumpaan itu, juga terselip rasa dukacita yang mendalam. Beberapa hari sebelum melakukan kunjungan kami berkoordinasi dengan para pasutri yang akan kami kunjungi dan semuanya baik baik saja dan siap menerima kami dengan bahagia. Namun ternyata Bapak Nainggolan, salah satu keluarga yang kami jadwalkan untuk dikunjungi – menghadap Tuhan sehari sebelum hari kunjungan berlangsung. Alhasil kunjungan kebahagiaan akhirnya jadi kunjungan dukacita (melayat). Ibu Nainggolan dengan berkaca-kaca memeluk kami satu persatu seraya membisikkan kata terimakasih, bapak sudah berada di dunia yang baru dan kesanalah kita akan menuju dengan bahagia – relakan semua.
Demikian salah satu kunjungan yang kami lakukan sebagai Kordis dalam mengobarkan api cinta ME di komunitas ME Distrik XV Pangkalpinang. Memang kadang tidak mudah karena banyak hal yang tak terduga. Namun sungguh sebuah perjalanan cinta yang membahagiakan. Loving in the time of crisis – semoga tetap menjadi inspirasi kami dalam pelayanan ini. Pun ketika kami harus menyebrangi lautan untuk menyapa para anggota komunitas ME yang tersebar di berbagai pulau. We love you … we need you. (Romo Nug dan pasutri Sulist – Mil La).
(MJ/ )