Menghidupi Sakramen
oleh Pasutri-Wawan Marie (D5 Purwokerto)
Badai covid-19 mungkin telah mendorong banyak pasangan suami istri (pasutri) untuk menghabiskan waktu bersama serta menyadari bahwa pernikahan memerlukan polesan ulang. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti WeekEnd Marriage Encounter (WEME).
Dalam kondisi peningkatan covid varian omicron, Distrik V Purwokerto dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat pada tanggal 25-27 Februari 2022, telah berhasil menyelenggarakan WEME onsite angkatan 157 bertempat di RR Hening Griya, Baturaden, Purwokerto. Sebanyak 14 pasutri dan 2 pastur mengikuti WEME kali ini. WEME dilayani oleh pastur Tri, pasutri Nur-Wiwin, Arda-Ika dan Wawan-Marie.
Para pasutri dan pastur diajak terus menghidupi sakramen. Berikut beberapa BPS setelah mengikuti WEME.
Pasutri Daru-Desi (Banyumas)
Daru : Kami merasa sangat bahagia. Relasi yang dulu sering terhambat karena masalah-masalah kecil kini sudah tidak ada lagi. Kami menjadi semakin mesra dalam menghidupi sakramen kami. Sebelum mengikuti WEME, k setiap malam kami biasanya langsung tidur, namun sekarang setiap malam kami selalu mengobrol dan berdialog untuk menambah keintiman. Cinta kami pun semakin kuat satu sama lain. Suasana rumah menjadi hangat dan anak-anak semakin ceria karena imbas dari kemesraan orangtua.
Desi: Saya rasa semua pasangan harus mengikuti WEME, sebab sungguh luar biasa. Sekat-sekat di antara kami yang selama ini tertutup karena rasa segan, menjadi makin terbuka. Dengan mengikuti WEME saya yakin, semakin banyak keluarga yang harmonis menjadi semakin harmonis. Bumi semakin damai, wajah gereja yang hidup menjadi nyata berkat keluarga keluarga yang rukun dan bahagia di tengah lingkungan masyarakat.
Pas Albert-Titien (Sanyos Purwokerto)
Albert: “Sukacita yang luar biasa!” Ini awal yang luar biasa untuk memperbaiki relasi kami. Bagi kami WEME adalah sapaan dari Tuhan sendiri melalui pastur dan para pasutri ME. Sapaan agar kami mampu berkomunikasi yang baik, menghidupi sakramen kami seperti yang dikehendaki Tuhan.
Titien: . Perasaan saya sangat bersyukur mendapatkan berkat ini. Selama ini, terdapat banyak kekurangan dalam relasi kami, dan Tuhan tidak menghendaki kami jatuh, Tuhan menyelamatkan kami melalui WEME. Kini kami siap untuk membangun relasi yang baik dengan pasangan, dengan keluarga, dan dengan orang lain. Kami pun akan membagikan berkat ini sehingga lebih banyak pasutri mau mengikuti WEME selanjutnya.
Pastur Widyo Lestari MSC
Sebagai seorang imam, mengikuti WEME adalah pengalaman baru bagi saya. Walau terlambat karena sudah tidak muda lagi. Perasaan saya merasa sangat bahagia dan penuh syukur. Komunikasi saya dengan konfrater sekomunitas kini lebih berkualitas. Bukan lagi relasi fungsional tetapi lebih personal. Relasi dengan umat juga lebih berkualitas, karena lebih mendengarkan dan berbicara dengan hati. Sangat cocok sebagai Misionaris Hati Kudus (MSC). Di komunitas jadi sering ngobrol. Apa saja jadi bahan obrolan sehingga kerjasama dan pembagian tugas menjadi lebih mudah dan lebih ringan dalam menjalankannya. Suasana rumah pastoran menjadi hangat, relasi dengan para karyawan juga jadi nyaman. Mereka bisa bekerja dengan nyaman. Saya merasa WEME ini sungguh luar biasa. Dengan mengikuti WEME saya merasa hidup panggilan mendapat energi positif dan saya semakin bahagia dengan panggilan saya sebagai imam biarawan MSC. Menjadi imam adalah anugerah besar dari Tuhan yang membahagiakan. (EA/WN)