Tidak Gampang Mendapatkan Peserta WEME

AKHIR Juli 2022 ini Komunitas ME Palembang akan mengadakan WEME (WeekEnd Marriage Encounter) angkatan ke XII. Kepanitiaan telah dibentuk Rabu (6 April 2022). Berdasarkan musyawarah disepakati Pasutri Ika – Frenky sebagai ketua panitia pelaksana WEME angkatan ke XII, 2022.

Hari H pelaksanaan WEME kian mendekat. Segala upaya panitia telah dilakukan, info dan promosi lewat medsos. Flyer telah dicetak dan mulai disebarkan. Namun, belum kelihatan tanda-tanda ketertarikan calon peserta WEME.

Panitia WEME ke XII Wilayah VII Palembang

Panitia Pelaksana WEME ke XII 2022 Wilayah VII Palembang

Berikut petikan wawancara tertulis dengan Ketua Panitia Pelaksana WEME angkatan ke XII, Pasutri Ika – Frenky. Ika – Frenky adalah peserta WEME angkatan ke XI, 2019 lalu.

  • Apa yang memotivasi mau terlibat aktif dalam kepanitian WEME untuk angatan XII ini?

Ika

Motivasinya agar lebih banyak lagi pasangan yang berkesempatan untuk berquality time, sehingga relasi suami istri semakin dipererat lagi.

Frenky

Motivasinya ya mungkin agar lebih banyak yang mengenal WEME di Palembang. Jujur kemarin cuma langsung ditunjuk saja jadi ketua oleh ketua pengurus ME Palembang hahaha, jadi ya itung-itung nambah wawasan, relasi plus membantu memperkenalkan WEME aja sih.

  • Apa saja persiapan atau usaha-usaha yang penting agar WEME angkatan XII bisa terwujud?

Ika

Promosi ke setiap paroki dan bekerjasama dengan lingkungan serta komunikasi personal untuk mengajak para pasutri berpartisipasi.

Frenky

Persiapan-persiapan hingga saat ini sih paling masih seputar teknis promosi karena masih banyak yang harus diurus, baik itu untuk perijinan, koordinasi dengan pihak gereja, serta sosialisasi ke lingkungan-lingkungan supaya WEME lebih cepat menyebar. Sebab jika minim pendaftar juga bingung mau ngelakuin persiapan apa lagi, tapi ya didoakan saja semoga semuanya bisa lancar, yang pentingkan sudah diusahakan dengan baik.

  • Apa saja tantangan yang dihadapi dalam kepanitiaan ini?

Ika

Selain tantangan internal seperti koordinasi dengan team panitia, minimnya data kegiatan sebelumnya yang bisa dijadikan acuan, penolakan dari calon peserta juga menjadi tantangan tersendiri.

Frenky

Intinya sih kalo untuk tantangan dalam kepanitian ini lebih pada persiapan awal yang terburu-buru. Hal ini berdampak pada semua aspek dalam proses awal ini. Sebagai contoh dalam hal sosialisasi dan koordinasi masih banyak sekali terkendala waktu baik dari saya sendiri maupun dari anggota lainnya, lalu kedua minimnya SDM, terbatasnya dana, sehingga menyebabkan kurangnya peran “aktif” dan inisiatif dari para anggota baik itu dari alumni WEME maupun dari sisi panitia sendiri.

  • Apa saja harapannya.

Ika

Harapan saya semoga kedepannya ME boleh lebih terorganisir lagi, dan semakin banyak pendukungnya, sehingga semakin banyak relasi dan keluarga yang bisa diselamatkan.

Frenky

Harapan dari segi program, materi dan sharing disajikan dengan lebih atraktif. Hal ini dimaksud supaya acara lebih menarik dan hidup. Hal ini tentu bisa menimbulkan kesan yang lebih mendalam bagi peserta WEME.

Dari segi kepengurusan, agar hasil kerja panitia bisa maksimal, hendaknya kami diberi waktu bekerja lebih lama, sehingga persiapan jadi lebih matang. Pengurus sebaiknya dibina dan dikembangkan ke arah yang lebih serius, sehingga ada progres ke depannya.*** (EA/WN)

Wiwin-Ignas

Penulis: Wiwin-Ignas

Start typing and press Enter to search