Hari Perkawinan Sedunia Keuskupan Banjarmasin Tahun 2022

Oleh Pasutri Yenyen-Chang Hwa

Minggu, 13 Februari 2022 cuaca cerah. Aula Sasana Sehati Komplek Gereja Katedral Banjarmasin menjadi tempat Perayaan Ekaristi Kudus Hari Perkawinan Sedunia (HPS) 2022 Keuskupan Banjarmasin. Gerbang pintu masuk Aula dihiasi bunga-bunga dan kain merah menyala serta karpet yang membentang panjang menuju Altar yang dihias dengan bunga-bunga dan enam tempayan simbol perkawinan di Kana. Warna merah dimaknai sebagai warna kegembiraan dan enam tempayan menjadi simbol harapan terjadinya transformasi dari air yang tawar menjadi anggur yang manis. Semua ini dikerjakan oleh tangan-tangan penuh cinta, para Suster kongregasi SPC. 

Di tengah-tengah kegalauan merebaknya kembali Covid-19 di kota Banjarmasin, perayaan Hari Perkawinan Sedunia 2022 tetap dapat dirayakan. Beberapa panitia sempat terkena omicron. Namun Allah sungguh selalu menyertai sehingga Perayaan HPS 2022 berjalan lancar.

Perayaan di awali dengan Misa  (Offline dan Live Streaming) pk. 08.00 WITA, dan dilanjutkan dengan pembinaan umat, khususnya pasutri sebagai bekal perjalanan perkawinan mereka. Protokol Kesehatan (Prokes) dengan tes antigen dilaksanakan panitia kepada undangan yang hadir. Teks Misa dan lilin cantik untuk “doa pasangan” pun telah disiapkan. Umat yang datang lebih awal umumnya mampir ke stand photo-booth terlebih dahulu.

Bapak Uskup Petrus Boddeng Timang bersama 6 imam Keuskupan Banjarmasin mempersembahkan misa HPS 2022 di Aula Sasana Sehati Gereja Katedral Banjarmasin.

Misa diikuti oleh utusan pasutri dari enam paroki yaitu paroki Katedral sebagai tuan rumah, Veteran, Kelayan, Banjarbaru, Landasan Ulin dan Pleihari. Perarakan para pasutri menjadi pembuka iring-iringan petugas liturgi, melangkah bersama misdinar, lektor, 6 Imam dan Bapak Uskup Petrus Bodeng Timang Uskup Keuskupan Banjarmasin. Suasana khusuk dan agung sangat terasa diiringi lantunan lagu dari paduan suara Paroki Katedral. 

Ekspresi kebahagiaan pasutri yang mengikuti HPS 2022

Cahaya dari lilin-lilin kecil yang dipegang oleh pasangan-pasangan yang mengucapkan doa Hari Perkawinan Sedunia menambah terangnya aula. Para pasutri mengucapkan kembali janji setia mereka di depan altar sebagai penghayatan akan suka dan duka yang telah mereka jalani bersama,.sebagaimana nasihat Paus Fransiscus: “Tidak ada keluarga yang sempurna. Kita tidak punya orang tua yang sempurna, kita tidak sempurna, dan kita tidak menikah dengan orang yang sempurna. Kita juga tidak memiliki anak yang sempurna. Pengampunan adalah penting untuk kesehatan emosional kita dan kelangsungan hidup spiritual.”

Rekoleksi Spiritualitas Pasutri

Setelah Misa HPS disambung dengan rekoleksi bertema “Spiritualitas Pasutri” Tujuan rekoleksi menyadarkan kembali bahwa perkawinan adalah jalan kekudusan. Peserta aktif terlibat dalam sharing kelompok. Pukul 11.30 rekoleksi diakhiri dan dibagikan santap siang kotakan. Mereka pulang dalam sukacita baru yang tergambar dari wajah-wajah mereka.

Testimoni pasutri tentang Ekaristi dan Rekoleksi

Pasutri Desri & Midi:

Usia pernikahan kami sudah 20 tahun dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri. Kami sangat bersukacita diperkenankan merayakan HPS 2022 dalam perayaan Ekaristi dan Rekoleksi. Inilah moment penting dan berharga bagi setiap perkawinan dan tidak boleh dilewatkan begitu saja. Melalui perayaan HPS, kami dibawa kembali mengenang janji perkawinan yang pernah kami ikrarkan di depan altar 20 tahun yang silam. Janji ini terpantul kembali ke dalam hati sanubari, apakah kami benar-benar sudah melaksanakan janji kami? Bersama para pasutri yang lain, bersama-sama mengucapkan janji setia kembali sungguh sangat menguatkan kami. Kita semua sama-sama pernah mengalami jatuh bangun, pahit getir dan gembira dalam perjalanan sakramen masing-masing, namun Tuhan yang Mahabaik tetap menyatukan kita sebagai pasangan suami-istri hingga bisa berdiri mengikrarkan kembali komitmen kami. Syukur pada Allah tak henti-hentinya kami panjatkan.

Melalui rekoleksi “Spiritualitas Pasutri” kami kembali disadarkan untuk meneruskan perjalanan Sakramen kami dengan selalu menghadirkan Tuhan dalam keluarga. Berdoa sebagai pasangan, membuat beban kehidupan ini menjadi lebih ringan. Untuk ini kami menghimbau pada seluruh pasutri untuk giat bergabung dalam setiap moment yang membawa relasi perkawinan kita menjadi semakin baik dan indah.

 

Pasutri Ing & Agus:

Usia pernikahan kami menjalani 29 tahun, dikaruniai sepasang putra dan putri, yang putri sudah menikah dan memberi kami satu cucu. Penting sekali perkawinan itu dirayakan secara iman gereja yaitu dalam Ekaristi Kudus. Oleh sebab itu dengan adanya perayaan HPS ini iman kita sebagai pasangan suami dan istri dapat diteguhkan. Kami bisa membaharui Janji Pernikahan dan menyegarkan kembali moment dimana kami saling menerimakan Sakramen 29 tahun yang lalu. Selain itu kami memandang perayaan ini sebagai kesempatan bersilaturahmi antara sesama pasutri yang membawa sukacita.

Melalui rekoleksi, kami baru menyadari bahwa keberduaan yang selalu kami lakukan sebagai pasangan itu membawa manfaat, membuat dunia jadi berbeda. Berdua lebih baik! Kami juga tersentuh pada ayat Kitab Suci 1 Petrus 1; 13-16 “hendaklah kamu menjadi kudus dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis; Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Ternyata kekudusan itu terjadi dalam perkawinan juga, karena dua pribadi saling mencintai, nampak dalam praktek hidupnya sehari-hari, saling mencintai dan mengampuni.  (MJ/ WN )

Banjarmasin, 26 Feb 2022

Salam kasih: Yenyen-ChangHwa

Start typing and press Enter to search