Mana lebih dahulu? Bahagia atau Bersyukur

Pada tanggal 14 Mei 2023, ME distrik XIII Cirebon mengadakan kegiatan renewal dengan tema pelukan hangan dan hati penuh syukur. Renewal ini dibawakan oleh pasutri Lukas Kristin sebagia kordis baru distrik XIII cirebon dan Pastur Antonus Eko Susanto, OSC. Acara dimulai pada pukul 18.30 WIB di Aula bawah Gereja Bunda Maria Cirebon dengan makan bersama. Suasana penuh canda ria dan suka cita, melepas kangen dengan teman-teman komunitas yang sudah lama tidak kumpul.

Dalam kata sambutanya, Lukas kristin menyampaikan perasaan sepinya kegiatan setelah selesainya  acara denas yang diselenggarakan di cirebon november lalu. Sehingga dengan terlaksananya renewal ini, ada perasaan sangat senang,bisa melepas kangen akan adanya kegiatan dan pertemuan dengan komunitas.  Pastur Antonius Eko Susanto, yang sering di sapa dengan Romo Santo mengungkapkan suka-cita dan bahagia atas penyertaan Roh kudus dalam hidupnya pada hari itu, karena padatnya kegiatan dari pagi sampai sore, dan kondisi badan yang kurang sehat, tetapi karena penyertaan Roh Kudus yang Romo rasakan, sehingga sore itu dapat hadir dan membawakan renewal.

Semua orang ingin bahagia. Seringkali kebahagiaan lenyap ketika hidup berubah tidak sesuai keinginan. Banyak orang memiliki apa yang diperlukan untuk bahagia, tetapi mengapa tidak bahagia?   Karena mereka menginginkan yang lain, atau merasa kurang cukup. Romo Santo mengatakan bahwa semua peristiwa dapat disyukuri, dan itu membuat bahagia. Apakah Covid 19 disyukuri? Tentu bukan kovid 19 nya yang disyukuri, tetapi dengan adanya peristiva itu, banyak orang saling peduli satu sama lain, saling menolong dan meringankan beban, itulah yang disyukuri. Dengan peristiwa covid 19 banyak keluarga dikumpulkan, disatukan dalam doa bersama, dan persatuan cinta dalam keluarga semakin erat, itulah yang disyukuri. Apakah bencana sunami disyukuri? Tentu saja tidak. Tetapi banyaknya orang yang tergerak untuk membantu, itulah yang disyukuri. Jadi bersyukur membuat bahagia, bukan menunggu bahagia kemudian bersyukur.

Lukas Kristin, Romo Santo dan Bambang Lis

 

Kristin dalam sheringnya menceritakan, bahwa ada tetangganya yang pensiun dan uang pensiunya habis hilang karena investasi bodong, meskipun begitu keluarganya tetap kelihatan adem-ayem saja. Mengapa? Menurut pengakuannya, istrinya mengatakan “ mungkin belum rejeki, dan jika sudah menjadi rejekinya, Tuhan akan memberikan dengan caraNya”. Ada perasaan kepasrahan terhadap kehendak Tuhan. Keyakinan bahwa tuhan memberi yang terbaik, mensyukuri hidupnya sebagai penyelenggaraan Tuhan.

Lukas dalam seringnya menceritakan keluarganya waktu anak-anaknya masih kecil. Ketika anaknya masih dua orang, maka berangkat kegereja dengan naik sepeda ber empat, satu anak di depan sementara anak yang satunya di gendong kristin dibelakang, dan likas yang menayuh. Ketika anak ketiga lahir, maka naik sepedah ke gereja  sudah tidak memungkinkan lagi. Solusinya lukas pinjam becak tetangga. Dengan mengayuh becak sendiri, bisa membawa ketiga anak dan istrinya ke gereja. Mensyukuri yang ada membuat lukas bahagia. Mekipun mungkin saja orang lain melihat penuh prihatin.

Sesi terakhir diisi dengan pertanyaan yang disheringkan, baik dengan pasangan maupun dalam kelompok dengan tiga pasang per kelompok hingga pulul 21.00 Wib, dan acara ditutup dengan doa oleh Romo Santo. Pertanyaan :Siapa orang, pasangan, imam, yang menyentuh hidup anda, Hal apa yang menyentuh, Tantangan dan pelajaran apa yang didapatkan, Kenangan apa terindah

Penulis YuniPetrus

 

 

Start typing and press Enter to search