Mobil VW dan Harta Karun (Outing Denas)

Persiapan 3P  Menentukan  Hasil

Tibalah hari kedua Denas 50 Joglolang,  setelah  seluruh delegasi mengikuti formasi IKIGAI acara dilanjutkan outing alias piknik bersama.  Sejak pagi seusai merayakan Ekaristi bersama,  panitia  sudah memberikan briefing kepada seluruh peserta dalam mengantisipasi cuaca panas, terutama untuk menyiapkan topi, kacamata hitam, serta krim sunblock.  Disamping itu juga diingatkan agar paling lambat pukul 11.30  sudah mulai menaiki bus agar agenda  outing berjalan sesuai jadwal yang direncanakan.  Setelah perjalanan dari Jogja ke Magelang tibalah pada perhentian pertama untuk makan siang.  Acara makan siang ini juga menjadi sebuah persiapan, karena bagaimana mungkin bisa menikmati keindahan alam pedesaaan dalam keadaan perut keroncongan.

Dari sini kita bisa belajar bahwa untuk keberhasilan outing memerlukan persiapan yang detail dan  matang. Setidaknya ada 3 hal yang dipersiapkan dan dapat dirangkum dalam 3P ,  P yang pertama adalah  people (manusia) yang perlu kecukupan asupan energi  melalui makanan jasmani dan rohani (mindset),  yang kedua precision schedule (jadwal terperinci) , dan P yang ketiga  adalah  peripheral (perlengkapan) pendukung.  Ketiga hal tersebut jika disiapkan dengan baik maka  tujuan outing sungguh  tercapai  yaitu  membawa kegembiraan.  Demikian halnya dengan karya pelayanan, perlu persiapan dan perencanaan yang matang setidaknya dalam 3P  tersebut diatas.  Dengan persiapan dan perencanaan  yang matang maka niscaya hasilnya  akan berkualitas, hal ini sejalan dengan quote dari Benjamin Franklin berikut ini  “If You Fail to Plan, You Are Planning to Fail”

Dari Mata Turun ke Cinta Perbedaan   

Mobil VW (Volkswagen) yang digunakan  peserta memiliki warna yang sangat beragam mulai dari merah, kuning, hijau, dan beragam warna lain. Jika dilihat dari  model fisiknya  pun juga berbeda. Perbedaan juga bisa dilihat dari preferensi  gaya peserta saat menaiki VW, ada yang memilih membuka kap  mobil dan duduk diatas body belakang.  Terdapat pula peserta yang takut masuk angin maka tetap memilih mode kap tertutup.

Ketika keragaman itu ditangkap menjadi satu dalam jepretan lensa kamera, maka akan jadi pesona  visual yang apik untuk dinikmati.  Perbedaan yang saling memperkaya dan memberi warna ini   tidak lagi dianggap sebagai  halangan untuk berjalan bersama.  Bahkan lebih dari itu  bisa menjadi sebuah energi yang saling bersinergi menghasilkan keragaman   yang memanjakan mata.  Demikian pun halnya saat kita bereleasi dan bekerja sama dalam sebuah komunitas.  Perbedaan sudut pandang menjadi sebuah keniscayaan. Namun ketika kita mampu rendah hati   memahami cara pandang orang lain,   serta bersedia  mencermati dari sudut pandang yang lebih luas (helikopter view),  maka selalu terbuka jalan untuk  saling memperkaya dan berdaya bersama menghasilkan kebermanfaatan maksimal bagi sesama.

Melihat yang Tidak Terlihat

Perjalanan outing membawa para delegasi ke tempat pembuatan makanan khas daerah magelang yaitu rengginang dan berbagai macam jenis kripik olahan ketela.  Peserta diajak untuk langsung melihat dan mengalami proses pembuatannya dari bahan mentah,  pengolahan adonan, hingga siap untuk dinikmati.  Sebuah peristiwa untuk memahami proses yang begitu panjang sebelum  rengginang dan keripik tersaji dimeja. Proses ini menjadi unik dan sangat personal karena penjelasan berupa teori dan tutorial yang ada di kanal youtube tidaklah cukup jika disandingkan dengan  pengalaman live meraba dan mengolah adonan langsung dari dapurnya.

Perjalanan dilanjutkan ke tempat pembuatan gula jawa. Kehadiran dan perjumpaan langsung dengan para ibu pembuat gula jawa memberikan perspektif baru tentang gula jawa.  Peserta diajak untuk melihat yang tidak terlihat yaitu proses dibalik tersajinya sebuah makanan (rengginang, kripik dan gula jawa).  Pengalaman ini membawa sebuah pemahaman baru, yaitu pentingnya selalu memperluas peta realitas yang kita miliki. Adapun caranya adalah dengan membangun sikap kerendahan hati untuk  mau mempelajari hal hal baru termasuk proses yang ada dibaliknya (behind the scene).   Peta realitas yang terus meluas akan menjadi salah satu  solusi untuk memahami sudut pandang yang berbeda dari orang lain . Kemampuan melihat yang tidak terlihat menjadi hal  krusial sekaligus essential untuk  mampu berjalan bersama  dalam komunitas.

Ketiga point tersebut diatas  yaitu  persiapan, mencintai perbedaan dan melihat yang tidak terlihat, bisa menjadi sarana untuk menemukan harta karun yang selama ini tidak kita sadari dalam hidup kita. Harta karun itu bisa berwujud kehadiran pasangan, anak, dan keluarga.  Disamping itu juga bisa berupa perjumpaan sederhana dengan orang lain.  Lebih dari itu harta karun juga hadir melalui Sakramen yang kita terima sebagai tanda kehadiran dan kasih Allah dalam hidup kita. Selamat berburu dan menemukan harta karun terindah dalam hidup melalui mobil VW kita (panggilan hidup)  masing masing. (nn/d17/nov23)

Start typing and press Enter to search