Telaga Sarangan Tempat Kenangan

Sesuatu yang menjadi kerinduan kami, dan tentunya juga komunitas ME Distrik 4 adalah bisa  berwisata bareng dalam kebersamaan, kekompakan dan kehangatan bersama pasutri-pasutri ME.  Terlebih, dalam kurun waktu dua tahun ini kita bagai burung dalam sangkar yang hanya bisa jumpa dan menyapa secara online (zoom) karena efek pandemi yang melanda seluruh negeri. Komunitas ME yang tak lepas dari sapaan ramah, canda tawa dan saling berbagi dengan sharing² pengalaman hidup berelasi, hanya bisa saling jumpa dan sapa secara maya.

Tuhan baik luar biasa, takkan dibiarkan umatNya terkungkung terlalu lama. Saat kita boleh sedikit bernafas lega, walaupun tetap harus siaga dan berjaga, agar imun dan iman tetap dipelihara dengan hati yang gembira, tercetus ide dari beberapa teman-teman Kormep (Distrik 4 Surabaya) untuk  melepas kerinduan dengan refreshing ke luar kota sambil menumbuhkan keakraban sekaligus membangkitkan semangat.

Kami menunjuk Kormep (pasutri Ching Ching❤️ Ferry  dan pasutri Ineke❤️Hartono) untuk menrencanakan dan mengkoordinir acara wisata.  Sarangan yang sering dipakai sebagai tempat mengadakan WEME, dipilih sebagai tempat tujuan.

Diluar dugaan kami, panitia kecil berhasil mengkoordinir rekreasi dengan sangat baik, dengan jumlah peserta mencapai 1 bis. Para Kormep bekerja sama dengan baik, saling support, dan saling menyemangati. Ini yang membuat kami sungguh merasa bahagia, terharu dan bangga. Dalam waktu yang sangat singkat semua bisa terwujud , dan dalam kebersamaan itu kami merasa mendapat banyak saudara, teman-teman yang begitu baik, kompak, bersahabat dan semua bisa bekerjasama dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Yang menambah kesan tersendiri bagi kami adalah saat kami bisa mengadakan Misa Minggu Palma. Misa diselenggarakan di kapel
Domus Mariae. Daun-daun palma disiapkan dari Surabaya oleh Bro Yanuar (panitia Liturgi tour Sarangan). Meskipun persiapannya sangat singkat dan mendadak, namun prosesi berjalan lancar dan khidmat lengkap dengan petugas pasio, misdinar, lektor, dan organis serta koor yang dilatih singkat oleh putri Bro Yanuar.

Kejutan saat perarakan terjadi saat Romo Dwi Joko memercikkan air suci atau air baptis dengan super semangat, hingga kami yang diperciki basah bagai diguyur air hujan. Kejadian itu menimbulkan kesan tersendiri bagi kami dan peserta tour Sarangan.

Keesokan harinya, kami berjalan cukup jauh menuju air terjun, karena jalan beramai-ramai, tak terasa kami melampaui 11.500 langkah untuk bisa sampai ke puncak (air terjun). Sungguh kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bisa mencapainya, walaupun setelahnya kaki terasa pegel dan kenceng (njarem). Kami berfoto ria di air terjun mengenang masa kecil yang suka bermain air, dan beberapa juga mengenang kenakalan-kenakalan masa kecil dengan foto di bawah guyuran air terjun sambil lepas kaos ala-ala kudanil, julukan bagi mereka. Kami benar-benar merasakan sukacita dalam kebersamaan dan keguyuban.

Siang hari kami check out dan pulang menuju Surabaya. Tak kalah menyenangkan bagi kami, ketika dalam perjalanan pulang, di bis kami semua bergantian untuk ber-BPS, mengungkapkan rasa sukacita dalam perjalanan bersama. Walau hanya sehari semalam kebersamaan kami kala itu, namun sudah menumbuhkan rasa persaudaraan dan kehangatan, kita adalah satu …🤝🤝🤝🤝 (DS/WN)

We Love You
We Need You

Kordis Surabaya, pasutri Maria-Tjetjep

Start typing and press Enter to search