Pertemuan Keluarga Se Dunia X (Roma, 22 – 26 Juni 2022)
- Morist MSF
- 19 October 2021
Makna Gambar-Lukisan yang dibuat oleh P. Rupnik
Lukisan ini dibuat oleh P. Marko Ivan Rupnik – seniman, teolog dan Direktur Centro Aletti. Lukisan ini menjadi icon resmi Pertemuan Keluarga se Dunia X, yang akan diadakan tanggal 22-26 Juni 2022 di Roma. Lukisan ini berukuran 80×80 cm itu; dilukis dengan menggunakan cat vinil yang dipoleskan di atas cavas kayu dan didominasi warga hangat / merah. Lukisan itu diberi tema : “Rahasia ini besar“.
Lukisan ini memotret kisah perjamuan perkawinan di Kana yang di Galilea. Di bagian kiri lukisan, tampak sepasang suami isteri yang berada di balik tirai. Tampak juga seorang pelayanan yang sedang menuangkan anggur. Wajah pelayan itu adalah wajah Santo Paulus, yang sering muncul dalam icon kuno Kristen. Tangan kanan pelayan itu membuka tirai sambil berseru “Rahasia ini besar: yang kumaksudkan adalah hubungan Kristus dengan gereja” (Ef 5:32). Lukisan ini mengungkapkan bagaimana cinta sakramental antara pria dan wanita menjadi cermin dan perwujudan yang kelihatan dari kasih dan kesatuan yang tak terpisahkan antara Kristus dengan Gereja: Yesus memberikan darahNya untuk Gereja. P. Rupnik menjelaskan bahwa ” di Kana, melalui perubahan air menjadi anggur terbukalah cakrawala sakramen, dimana anggur diubah menjadi darah Kristus. Dalam lukisan itu, Paulus sesungguhnya sedang menuangkan darah Sang Mempelai Pria ke dalam piala.”
Pada dasarnya, di dalam perkawinan kristen, cinta suami isteri diubah, karena mengambil bagian dalam kasih Kristus dengan gereja. Dalam hal ini, perkawinan mempunyai dimensi gerejawi dan tidak dapat dipisahkan dari Gereja.
Video katekese dan penjelasan dari pencipta dapat dilihat dari Youtube chanel nya. (diterjemahkan dalam 5 bahasa).
Lukisan P. Rupnik dapat diunduh di sini. Selain lukisan dicantumkan pula doa dan logo yang dapat digunakan sebagai persiapan Pertemuan Keluarga se Dunia 2022.
Pamela Fabiano, Dicastero per i Laici, la Famiglia e la Vita +393394034163
[email protected]
Giulia Rocchi, Ufficio stampa Vicariato di Roma +393393749085
[email protected], [email protected]
28 luglio 2021
“Rahasia Ini Besar”
Lukisan yang dibuat oleh P. Marko Ivan Rupnik dengan tinta minyak vinil pada kayu. Lukisan ini menggambarkan kisah perjamuan perkawinan di Kana yang di Galilea.
Tafsiran atas lukisan ini merujuk kepada Bapa Gereja Yakobus dari Sarug. Kitab Kejadian mengatakan: “Maka dari itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi daging” (Kej 2,24). Kisah Kejadian ini adalah sebuah gambaran rahasia. Walaupun kisah ini berbicara mengenai kesatuan cinta pria dan wanita, namun pada dasarnya, Musa merujuk kisah Kejadian ini pada kisah Kristus dan Gereja, kesatuan antara Anak Allah dan manusia dalam kasih Bapa dan Putera yang sempurna. Namun, menurut Yakobus, mengingat bahwa umat belum mampu untuk memahaminya, Allah mewahyukan misteri itu melalui gambaran pria dan wanita. Namun, ketika perkawinan Anak itu disempurnakan dalam peristiwa Paska, Paulus tampil dan membuka selubung itu. Paulus berkata mengenai perkawinan dengan berseru: “Rahasia ini besar; yang aku maksudkan adalah hubungan Kristus dengan Gereja” (Ef 5,21). Bahkan dalam lukisan itu, pelayan yang menuangkan anggur mempunyai wajah Paulus sebagaimana seperti terlukis dalam ikon kuno. Dengan demikian kita dapat merenungkan kesatuan yang tak terpisahkan antara Kristus dan Gereja sebagai dasar perkawinan. Sakramen cinta antara pria dan wanita dalam hidup kepasutrian didasarkan pada kasih Kristus dan Gereja, dan pada gilirannya perkawinan menjadi sakramen dan wujud ungkapan kasih nyata kesatuan antara Kristus dan manusia. Sebagaimana setiap sakramen menyertakan perubahan, demikian juga halnya dengan sakramen perkawinan. Bahkan hidup berkeluarga, yang menjadi kodrat makhluk hidup, burung, ikan, binatang (ciptaan lain)… di dalam Kristus diubah. Karena melalui Roh Kudus, kita dapat mengambil bagian dalam kasih Kristus bagi gerejaNya. Di Kana, dalam perubahan air menjadi anggur, terbukalah cakrawala sakramen: anggur diubah menjadi darah Kristus. Hal ini terkait dengan Ekaristi, sakramen yang menyatakan kita sebagai Tubuh Kristus, dan berbagi dalam hidupNya. Sebenarnya, Paulus juga menumpahkan darah yang sama sebagaimana darah yang dikumpulkan oleh pengantin wanita di dalam piala: minuman itu adalah minuman kehidupan, kasih persekutuan pribadi-pribadi ilahi. Paulus mencurahkan darah ini kepada kita. Dengan demikian menjadi jelas bahwa keluarga diangkat dari ikatan kodrati kepada persatuan hidup dalam Kristus melalui sakramen perkawinan. Keluarga ini menjadi inti dasar hidup Gereja sebagaimana diungkapkan oleh Santo Yohanes Chrisostomus. Keluaga adalah kenyataan gerejawi yang mengambil bagian dalam hidup Kristus. Kata Nicola Cabasilas: “kita benar-benar menjadi saudara se-darah.” (translator & editor: MoRist MSF)