Tarian Adam dan Hawa

Perasaan saya saat mendengar kegiatan UeRL dalam rangka HUT MEI ke-46, campur aduk, yang dominan adalah rasa takut karena Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah besar di tanah air kita, sehingga pemerintah menghimbau masyarakat untuk dirumah saja.

Kami bingung untuk memutuskan ikut atau tidak kegiatan UeRL. Saya menjadi tidak serius menanggapi undangan Kornas. Saya tersentuh atas ajakan Pasutri Endang-Agung dengan sentuhan kata-kata yang ramah, “bagaimana Ande-Gin, ayo semangat dong, Ende maju terus, yuk ikut kegiatan UeRL”. Inilah yang mendorong dan membangkitkan semangat kami untuk mau terlibat.

Berikutnya adalah memikirkan bagaimana caranya kami bisa menghimpun Komunitas ME Distrik VII Ende. Kami berdialog dengan Pilar Komunitas, jalan keluar yang kami tempuh segera membuat undangan yang kami, pasutri Ande-Gin antar sendiri, masuk keluar lorong karena sebagian besar pasutri dan Imam alamat tempat tinggal cukup kami kenal, sekaligus memberikan  materi episode 1 s/d 5  yang kami terima melalui  WAG Kornas/Kordis. Tanggapan awal yang kami terima setelah memberikan undangan…… “ai tidak apa-apa kah, dengan Covid-19 ini kita berkumpul?”  jawabku “tidak apa-apa karena tidak semua pasutri atau Imam yang diundang, hanya sebagian tetapi kita tetap mematuhi prokes, memakai masker, dan menjaga jarak”.

Hanya beberapa pasutri dan Imam yang hadir memenuhi undangan kami, namun hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk terlibat dan harapaku yang tinggi kegiatan UeRL tetap berlanjut. Dalam pertemuan itu kami membentuk Panitia Kecil yang diketuai oleh Pas. Bene-Sever, agar kegiatan bisa terarah berjalan sesuai rencana,sambil menunggu informasi lebih lanjut dari Kornas.

Pada tanggal 28 Maret 2021, undian festival UeRL, ME Distrik VII Ende memperoleh nomor undian episode 1 tentang Sang Sabda. Para Pasutri dan Imam diberikan bahan releksi tentang bumi dan alam, serta penciptaan manusia. Dialogpun berjalan, sekaligus menyusun konsep skenario episode 1. Hasil BPS para pasutri dan Imam disimpulkan oleh Bapak Fernando Hampati dengan tema Adam dan Hawa

Personil yang disiapkan sebanyak 15 orang, terdiri dari 3 orang tokoh utama, Allah, Adam dan Hawa, dan 12 orang pemeran sebagai Bunga yang menghiasi alam raya. Jadwal latihan seminggu 3 kali dimulai jam 15.30 WITA sampai selesai dan berulang-ulang.  Latihan sampai malam hari, kami membawa makan dari rumah untuk makan bersama.  Yang menarik saat latihan kami sungguh dihibur oleh teman-teman pasutri yang memiliki bakat humoris dengan cerita-cerita menarik yang membuat kami tertawa ngakak, katanya agar imun tubuh tetap stabil, biar kita isi acara yg lucu-lucu saja. Melihat kekompakan, dan keserasian dalam gerak dan tari, maka kegiatan syuting boleh dilakukan. Pada saat syuting banyak peserta merasa lelah dan capek karena harus diulang-ulang dan harus berpindah tempat. Bersyukur hasilnya setelah diedit bisa diserahkan ke Panitia pada waktu yang ditentukan.

Himbauan untuk menyaksikan Festival UeRL, disampaikan berulang-ulang pada saat latihan, melalui WAG Medis VII, oleh Pilar Komunitas Pas. Yere – Mar, Namun pada hari H pasutri dan Imam banyak yang tidak terlibat untuk membeli kupon UeRL, hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, sehingga kami hanya bisa mengajak sebanyak 70 orang, itupun masih dibantu sebagian oleh Pasutri Endang – Agung.

Komunitas ME Distrik VII Ende menyampaikan terima kasih atas segala bentuk perhatian, dukungan baik moril maupun materi kepada semua pihak sehingga kami bisa terlibat bersama dengan Komunitas ME dari Distrik, Wilayah se-Nusantara untuk menyukseskan Hari Ulang Tahun ME Indonesia ke-46. Hidup ME, Jaya selalu membangunan Gereja Rumah Tangga, Damai Sejahtera.

Tuhan Memberkati.

Syaloom Pas. Ande – Gin Distrik VII Ende. (MJ)

Start typing and press Enter to search