A POSSIBLE LOVE (true story)

DIKEJAR TAYANG DIHADANG CORONA

St. Budhi Prayitno
Distrik V Purwokerto

Genting
Dengan naiknya jumlah yang terpapar Virus Covid 19 dan angka kematian yang naik secara tajam, Pemerintah Pusat memberlakukan PPKM Level 4 untuk Jawa dan Bali dari tanggal 3 sampai 20 Juli 2021. Sementara di papan tulis ruang kerja tergantung “reminder”: 10 Juli 2021 penyerahan hasil UeRL dan di meja kerja bertumpuk berkas hasil refleksi yang diadakan setiap hari Rabu grup UeRL distrik V via Zoom, draft tayangan dan agenda kegiatan yang sudah disetujui bersama. Semua tersusun tanpa tersentuh.

Rencana tinggal rencana. Ibu Juli Anggoro, panitia UeRL senantiasa memantau dinamika di distrik V, melalui telpon maupun WA. Ini memicu kami untuk merubah strategi pengambilan bahan tayang. Yah, para pasutri pendukung berada di kota yang berbeda (Cilacap-Purwokerto-Wonosobo dan Batang) sementara tim dan ‘dapur’  rekaman berada di Purbalingga. Kami hanya mampu berserah pada perlindungan Tuhan.
Mengubah strategi
Sampai akhir Juni, bahan tayangan masih mentah dan belum lengkap, hanya sebagian kecil saja yang sudah tersedia. Padahal 10 Juli harus sudah selesai semuanya. Diambillah  kesepakatan yang paling memungkinkan, bahan rekaman dari para pendukung dimohon rekam mandiri dengan HP. Untuk MEP yang lain dipersilahkan latihan mandiri. Tim tinggal merekam saja.

Bagaimana dengan para penari? Penari perempuan sekaligus koreografer Rina Novi berada di Purwokerto, sementara penari laki-laki berdomisili di Wonosobo. Puji Tuhan, pasutri Rina Novi berkenan meluangkan waktu bolak balik Purwokerto-Wonosobo untuk bergabung dengan pemusik gamelan dan Bundengan serta koor di Wonosobo.

Tgl 2 Juli adalah hari terakhir sebelum diberlakukan PPKM Level 4 Jawa Bali, Tim perekam harus sudah ambil gambar dari Batang dan Wonosobo. Dengan pasrah pada kehendak Allah, kami bersiap berangkat ke Batang dan Wonosobo. Tim siap berangkat, dengan persyaratan ketat: menjalani swab dengan hasil negatif dan sudah divaksin paling tidak satu kali. Tim kesehatan paroki Purbalingga mendukung kami dengan doping vit c melalui injeksi. Setelah Misa pagi, kami bertujuh dengan 2 mobil siap meluncur menuju ke Batang dan Wonosobo. Namun ada kendala salah satu anggota tim hari itu juga menerima vaksin ke-2 sehingga keberangkatan tertunda beberapa jam.

Perjalan dari Purbalingga ke Batang memerlukan waktu 4 jam. Menjelang magrib kami baru sampai di rumah pasutri Roto Tatik. Rumah beliau yang bernuansa Jawa sangat mendukung untuk pengambilan gambar dan rekaman suara. Ketika sedang ‘shooting’ berkumandanglah suara azan magrib. Sabar menunggu lagi. Setelah selesai shooting dan makan malam, tim menuju Wonosobo. Menerobos  kegelapan hutan, terjalnya jalan yang mendaki  gunung dan dibimbing google map serta doa yang dilantunkan dari dalam mobil, kami sampai di Wonosobo. Hotel yang dipesan ternyata juga untuk isoman yang terpapar covid. Dengan sigap Kormep Wonosobo mencarikan penginapan baru. Kami mendapat penginapan baru, sebuah ‘guest house’ yang harga berdiskon dan bersih serta aman.  Meski sudah lewat tengah malam kami bisa istirahat dengan nyaman.

Tanggal 2 Juli adalah hari Jumat pertama dalam bulan. Sebelum sarapan, kami sempat ikut misa online sebelum menuju paroki Wonosobo, untuk rekaman musik Bundengan, gamelan dan tarian serta koor. Puji Tuhan semua lancar. Kami bergegas pulang, karena saya harus memimpin Misa dan Adorasi di paroki Purbalingga jam 18.00.

“Kerja gila” komentar salah satu tim. Yah kalau dikenang kembali memang kerja yang nekad. Sementara situasi dalam zona merah, tetapi kesungguhan dari para pendukung dan tim dapat menyiasatinya demi satu tekad untuk berpartisipasi dalam perayaan Ulang Tahun Marriage Encounter Indonesia yang ke-46.

Sebelum tim pulang ke rumah masing-masing didaraskanlah doa syukur sebagaimana ditulis dalam Mazmur 91:7 “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu”. Kebenaran doa ini terwujud. Kami tetap sehat, tidak menimbulkan cluster UeRL sampai tulisan ini dibuat.  Puji Tuhan. (EA/DS)

Purbalingga, 2 Agustus 2021

Start typing and press Enter to search