Outing tak Terlupakan: Rasanya Komplit dari kekhusyukan Misa di Anjongan sampai menari joget seru di sepanjang Kapuas
Semenjak pukul 06.00 tempat sarapan diwarnai dengan riuh celotehan para delegasi. Panitia dengan senyum ceria menyambut kami dengan antusias semangat pelayanan. Telah tersedia 6 bis yang mengantar kami untuk outing hari ini. Jarak dari satu tempat ke tempat yang lain yang cukup memakan waktu membuat kami harus siap di dalam bis masing-masing sekitar pukul 07.00 untuk menuju ke perhentian pertama, yaitu Sungai Pinyuh. Selama perjalanan di bis tak hentinya kami menyanyi … satu setengah jam nonstop lho! Bis seakan telah disulap jadi ruangan karaoke … Jalan menuju ke sana banyak yang tergenang air akibat hujan beberapa hari, tetapi hari itu cuacana sangat bersahabat walaupun diprediksi hujan. Matahari bersinar sangat terang seterang hati kita.
Di Sungai Pinyuh, kami menyerutup kopi dan menikmati uniknya kelezatan pengkang. Pengkang adalah semacam lemper, makanan khas Pontianak. Perhentian disitu lebih lama dari yang dijadwalkan karena kami harus menunggu salah satu bis yang ganti ban. Akhirnya kita sampai ke Gua Maria Anjongan dan disambut oleh patung raksana Bunda Maria Ratu Pencinta Damai setinggi 12 meter. Ingin cepat-cepat turun dari bis tanpa menghiraukan panasnya terik matahari yang menyengat untuk dapat segera berfoto bersama.
Berada di tengah keindahan alam dikelilingi oleh pepohonan rindang membuat Gua Maria Anjongan menjadi tempat ziarah dan rekreasi yang harus dikunjungi bagi para peziarah dan wisatawan. Sungguh gembira saat kami mendapat kejutan, disambut Bapak Uskup Mgr. Agustinus Agus yang sehari sebelumnya merayakan ulang tahunnya yang ke-75. Dengan meriah, kami semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk beliau. Dengan antusias, bapak Uskup membawa kami berkeliling dan menjelaskan bangunan-bangunan yang kami kunjungi dengan telaten.
Setelah menikmati pemandangan yang indah sambil menenguk air atau teh, kopi serta mencicipi pisang atau kacang rebus; kami berjalan ke Gua Maria dan dikejutkan oleh adanya air terjun yang muncul karena hujan tak henti beberapa hari ini. Perasaan kami terpukau dan takjud! Bukan saja kami dianugerahi dengan cuaca yang bagus tetapi juga air terjun yang menyejukan dan melengkapi keindahan alam yang indah. Misa dilaksanakan dalam Gua Maria di tengah rimbunnya pepohanan dan gemericik air menciptakan suasana penuh syukur dan damai.
Dari Anjongan, kami menuju ke Tugu Khatulistiwa. Setelah berfoto-foto sejenak, kita menyelusuri sungai Kapuas dengan kapal kayu. Perjalanan air sekitar satu jam yang diisi dengan menyanyi dan berjoget bersama. Pokok’e seru poll!!! Kegembiraan yang tak ingin diakhiri harus terhenti saat kami sampai ke pelabuhan Seng Hie. Basah kuyup karena keringat akibat cuaca panas dan sedikit rintik hujan, tidak bisa memudarkan hati yang membara penuh sukacita.