Pelukan yang Semakin Hangat dan Hati yang Semakin Penuh Syukur
Ngapain sih, ke acara ME di akhir pekan ini?
Sudah, di rumah saja, Lepas Lelah. Lebih nyaman loh, mager di rumah bersama anak-anak.
Tapi, panggilanNya begitu indah, akhirnya kami pun berangkat ke acara Renewal Akbar Distrik 17 Samarinda yang mengambil tempat di kota Samarinda.
Sepanjang perjalanan, rasa gembira berbunga-bunga timbul di hati kami membayangkan bahwa di sana, kami bisa bertemu dan bergembira bersama para Pastor, suster, dan rekan pasutri lagi yang bergabung di komunitas ME Distrik 17 Samarinda.
Benar saja, penyambutan yang kami rasakan, membuat kami hangat dan nyaman, seperti berada di lingkungan keluarga sendiri. Rasa hangat nya pun sampai menjalar kuat sampai ke hati kami
Misa Syukur 2023
Acara renewal akbar ini dimulai dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Y. Harjosusanto, MSF. Menjadi suatu pengalaman indah bagi kami, dimana Bapak Uskup berkenan mempersembahkan misa untuk kami semua, khusus untuk komunitas ME Distrik 17 Samarinda di sela-sela kesibukan beliau.
Dalam perayaan Ekaristi ini, bapak Uskup pun kembali meneguhkan kami semua bahwa para pasutri dan komunitas ME keseluruhan memiliki peran besar dalam mempererat relasi antar pasangan, keluarga, bergereja, bahkan berelasi dengan Allah. Spesifik dalam homili nya, Bapak Uskup menyampaikan tentang pentingnya rasa rendah hati dan lemah di hadapan Allah sehingga kita pun sadar bahwa apa yang kita miliki ini merupakan titipan dariNya. Dan pesan inilah yang menguatkan tema Renewal Akbar ME ini, Pelukan Hangat dan Hati yang Bersyukur.
Malam Semakin Gembira
Rasa terharu masuk ke jiwa kami, dimana anak-anak kami mengalami pengalaman istimewa untuk makan malam bersama satu meja bersama Pak Richard, Pastor Indro dan Bapak Uskup Y. Harjosusanto, MSF tepat setelah misa syukur selesai. Sepertinya malam itu, Bapa Uskup sudah berbisik berkata, “Biarkanlah anak-anak datang kepadaKu”. Dan itulah yang kami rasakan ketika tangan terbuka Bapak Uskup menyambut anak-anak kami untuk makan bersama beliau.
Kehangatan malam ini pun terus berlanjut. Penampilan dari 3 paroki berbeda, sangat membuat hangat bahkan panas untuk kami saat kami boleh turun ke lantai, menggerakkan badan, tangan, kaki kami. Motto kami pada saat itu “Gak Asyik kalau Gak Goyang”.
The 6 Blind Man and The Elephant
Kisah yang indah dan berbekas di hati, dibagikan kepada kami, saat Kordis membagikan pengalaman (pass on) dari Denas ME 2022 di Cirebon, tentang 6 orang buta dan gajah. Dari kisah ini, dengan semua pertimbangan dan penggambaran akan gajah yang berakhir kurang tepat, kami belajar bahwa kami pun menjadi salah satu dari orang buta ini dalam berelasi. Dinding (tubuh gajah) dan pohon (kaki gajah) merupakan bagian yang harus kami perbaiki selanjutnya sebagai hasil dari berdialog dan ber-BPS.
Pelukan yang Semakin Hangat dan Hati yang Semakin Penuh Syukur, itulah yang kami rasakan, yang kami jadikan sebagai bahan bakar kami di awal tahun 2023 dalam berelasi kepada pasangan dan sesama kami.
Terimakasih kepada ME distrik 17, Semoga perasaan ini tidak berhenti di hati kami saja, tapi juga terasa di rekan pasutri lain maupun sesama kami. Dan, kami menunggu dengan gembira acara ME Distrik 17 Samarinda lainnya. (Dyan Kristo)