Keindahan Mendialogkan Masa Lalu Kami
- Pasutri Anton - Nining (Distrik XIV Banjarmasin)
- 6 March 2022
Menulis Surat Cinta
Ini surat cinta yang ditulis Heri:
Dear Dik Elif
Salam Sayang
Bila mengingat awal perjalanan bahtera rumah tangga kita , ada banyak catatan hitam yang tergores di sana . Saat kutulis surat cinta ini usia perkawinan kita memasuki yang ke-24 tahun.
Izinkan aku mengenang beberapa hal yang pernah membuat kita begitu lelah menjalaninya , sehingga saat itu hari-hari kita terasa begitu panjang, berliku, terjal , dan melelahkan.
Pada saat awal kita memutuskan untuk membangun bahtera perkawinan, saat itu modal kita adalah rasa saling mencintai, rasa saling percaya, dan kerelaan untuk pergi meninggalkan orang tua dan saudara-saudara di Jawa kemudian pergi mengikuti diriku memulai hidup bersama di Kalimantan Selatan. Dengan bermodal pengetahuan tentang bagaimana membangun kehidupan keluarga Katolik dari Kursus Persiapan Perkawinan, pelajaran Agama dan beberapa kali mengikuti rekoleksi pra nikah; kita awali kehidupan berkeluarga dengan baik pada awalnya.
Seiring berjalannya waktu ada banyak dinamika yang muncul di dalam kehidupan keluarga . Ada suka, ada duka. Suasana suka yang kita hadapi mampu memberikan secercah kebahagiaan, sebaliknya suasana duka lebih banyak membuat suasana murung terjadi pada kehidupan rumah tangga kita. Masih ingat pada saat awal kita tinggal di Kalimantan. Diam di rumah dinas yang sangat kecil dengan kamar yang sempit, mandi di sungai, situasi krisis ekonomi nasional tahun 1998 yang mengakibatkan harga-harga bahan pokok melambung tinggi hingga tidak mampu beli susu untuk anak dan kesulitan untuk membeli beras, ditambah masih harus membayar kredit di bank. Saat itu ada kasus penolakan dari masyarakat sekitar tempat kerja akibat perbedaan agama dengan banyaknya pemalsuan tandatangan. Semua nya itu mengakibatkan harapan bagi dirimu untuk segera mendapatkan pekerjaan menjadi kandas.
Situasi yang jauh dari harapan itu sama sekali sebelumnya tidak pernah terbayangkan, bahkan tidak terbersit alternatif solusi dalam pikiran kita. Hanya sikap pasrah sumarah yang saat itu ada dalam situasi kehidupan kita. Memang aku tahu tidak pernah ada sepatah katapun keluhan yang muncul dari bibirmu tetapi aku tahu sebenarnya ada perasaan kecewa yang teramat dalam dalam lubuk hatimu. Bahkan kita tak mampu untuk saling mengomunikasikan situasi – situasi sulit yang kita hadapi.
Perasaan sedih yang aku alami saat itu bila dilukiskan bagai sebuah mobil tua yang dalam waktu lama tidak pernah diservis, tidak pernah diganti olinya namun dipaksa berjalan di tanjakan yang sangat terjal berbatu-batu dan sarat dengan muatan. Jika diberikan warna , warnanya hitam kelam. Jika diberikan skala: 9.
Maafkan diriku ya Dik jika saat itu diriku tak mampu untuk membuat dirimu merasa nyaman di sisiku. Bahkan tidak jarang justru aku banyak meninggalkanmu pada saat dirimu harus mengurus anak dan membereskan pekerjaan rumah tangga. Aku tahu bahwa masa-masa itu telah menggoreskan luka batin.
Bagaiman Perasaan ku setelah mengikuti Weekeend ME?
Setelah mengikuti WEME, segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan rumah tangga baik suka dan duka mampu untuk didialogkan secara terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Bahkan hal-hal yang pada saat lalu dianggap tidak mungkin dikomunikasikan mampu kita komunikasikan tanpa takut menyinggung perasaan masing-masing. Masalah sex, masalah kematian pasangan, dan masalah relasi dengan keluarga tentang hutang piutang tetap mampu dikomunikasikan dengan cair.
Dalam kehidupanku di tempat kerja sebagai kepala sekolah juga juga mendapatkan manfaat WEME, karena aku lebih terbuka dalam berelasi dengan rekan guru dan para siswa, sehingga situasi lebih nyaman tercipta dalam lingkungan sekolah. Para guru dan siswa juga terlihat lebih mendukung dalam menerima ide dan gagasanku untuk memajukan sekolah karena aku mampu berkomunikasi dengan selalu mengungkapkan perasaan dan perhatian yang mendalam pada mereka.
Bersyukur kami telah mengalami mengikuti WEME. Menyesal mengapa baru saat ini setelah usia perkawinan kita mencapai 24 tahun dapat mengikuti WEME, mengapa tidak dari dulu.
Medio Desember 2021
Salam penuh cinta
Suamimu, Heri
Elif pun memberikan surat cintanya kepada Heri:
Dear Mas Heri
Hari berganti hari dan tak terasa bahwa kita sudah bersama dalam ikatan perkawinan yang suci, bulan Juni mendatang genap usia perkawinan kita yang ke-25, suka duka sakit sehat kta lalui bersama. Aku sungguh percaya bahwa Tuhan telah mengirim pelindung yang tepat bagiku, maka tak ragu ketika aku harus berjanji di depan altar Gereja untuk membangun bahtera bersamamu. Kumantapkan hatiku ketika harus berpisah bersama orang tuaku. Berlayar bersama mengarungi samudra kehidupan yang penuh tantangan. Dan aku sungguh percaya jika ada kamu di sisiku maka aku baik-baik saja.
Di awal belajar berumah tangga kita diuntungkan karena jauh dari orang tua, maka ketika di awal kita bersama kadang terjadi kesalahpahaman. Saling diam, itulah gambaran yang terjadi hingga suasana hening terjadi seperti rumah yang tak berpenghuni. Kusadari kadang hal itu terjadi karena ketidakdewasaanku, ketika bertindak maka membuat hatimu terluka dan engkaupun diam, aku sedih ketika hal itu terjadi. Rasa sedihku jika terjadi hal demikian bila diukur intensitasnya adalah 8. Hingga kaupun akan menyudahinya dengan menegurku atau beinisiatif berdamai denganku dengan cara menganggap tak terjadi apa apa di antara kita. Aku tahu kau selalu mengalah dan tidak ingin terjadi kesalahpahaman terjadi berlarut.
Dalam perjalanan waktu hingga saat ini, kesalahpahaman di antara kita hampir tidak ada, karena kita semakin kuat dalam berkomitmen untuk saling menyayangi. Kumerasa mendapat anugerah yang teristimewa dari Tuhan karena telah mengirim seorang pelindung bagiku. Hidup prihatin, berjuang mendidik anak-anak kita di tengah masyarakat yang beda iman, sungguh telah terlewati dengan baik berkat hebatmu dalam menahkodai bahtera kita. Semua itu terjadi karena kau selalu mengajariku untuk berpasrah kepada Yesus.
Mas Heri, aku mohon ampun atas kurangku selama ini, semoga ke depan relasi kita semakin baik. Terimakasih telah menerimaku dengan kasihmu yang luar biasa.
Bagaimana Perasaanku setelah mengikuti ME?
Aku merasa lebih bahagia seperti mendapat sinar matahari di pagi hari, karena setelah mengikuti ME maka relasi kita semakin hangat relasi yang sudah baik dari dulu menjadi semakin baik, kita menjadi mengetahui bagaimana cara membangun komunikasi dengan lebih terbuka dengan cara berdialog ala ME.
Warm regards,
Elif
Dialog Lisan Heri-Elf
Setelah kami saling bertukar surat cinta dan membacanya, kami memutuskan untuk mendialogkan surat dari Heri terlebih dahulu.
Dalam dialog lisan, kami berhasil memahami bahwa perasaan yang muncul saat-saat sulit itu tidak ada yang salah. Dari beberapa reaksi yang muncul seperti saat Heri meninggalkan Elif pada saat masa sibuk mengurus rumah dan anak yang masih kecil diakhiri dengan komitmen secara sadar bahwa Heri akan mengubah diri untuk lebih perhatian dan selalu turut hadir saat istri sedang sangat repot mengurus pekerjaan rumah tangga.
Hal lain setelah dialog didapatkan pemahaman bahwa ketika itu tidak ada yang salah di antara kami, hanya memang saling diam menjalani masalah tanpa banyak berbicara, karena ada rasa enggan akan ada yang terluka atau memang alternatif solusinya yang tidak ada. Bersyukur melalui teknik komunikasi dalam relasi perkawinan yang didapat dari kegiatan WEME mampu memahami perasaan pasangan dan mendapat bonus solusi yang efektif untuk membangun relasi dalam mengomunikasikan segala sesuatu yang berkaitan dalam masalah relasi komunikasi pasutri.
Saat mendialogkan surat Cinta dari Elif
Kami mendapat pemahaman bahwa hal -hal yang berhubungan dengan dinamika komunikasi yang terkesan memanas, lalu muncul kata-kata yang relatif kasar dan melukai hati istri. Kami menjadi mengerti bagaimana seharusnya bersikap terhadap pasangan, dalam suasana apapun harus tetap memperhatikan perasaan pasangan, agar relasi tetap baik dan tidak menjauh.
Kami berkomitmen untuk selalu mendialogkan dinamika relasi kami dengan tema umum yang disepakati agar tak terjebak menyalahkan pasangan. Kami menulis surat cinta dan mendialogkan pada saat sebelum pergi tidur di malam hari dan membawa semuanya dalam relasi dengan Tuhan dalam doa pasangan. (DS/ )