AMORIS LAETITIA KELUARGA: Pesan Bapa Suci Kepada Para Pasutri
Surat ini disampaikan oleh Bapak Paus pada tanggal 26 Desember 2021 pada Pesta Keluarga Kudus di Basilika Santo Yohanes Lateran, Roma
SURAT BAPA SUCI PAUS FRANSISKUS
KEPADA PARA PASUTRI DALAM RANGKA
TAHUN AMORIS LAETITIA, 2021-2022
Para Pasutri di seluruh dunia yang terkasih!
Dalam Tahun “Keluarga Amoris Laetitia” ini, melalui tulisan ini saya ingin mengungkapkan perasaan saya yang terdalam dan kedekatan dengan anda di masa yang istimewa ini. Keluarga-keluarga selalu menjadi pusat perhatian dan doa-doa saya, terutama di masa pandemi ini, dimana setiap orang diuji, terutama mereka yang paling rentan di antara kita. Situasi seperti ini mendorong saya untuk menemani setiap pribadi, para pasutri dan keluarga dengan kerendahan hati, perasaan dekat dan keterbukaan hati.
Kita diundang untuk menerapkan dalam diri kita panggilan yang diterima Abraham untuk keluar dari tanah airnya dan dari rumah orang tuanya ke tanah asing yang Allah akan tunjukkan kepadanya [bdk. Kej 12,1]. Kita juga mengalami ketidakpastian, kesepian, kehilangan orang yang kita kasihi. Kita juga dipaksa untuk meninggalkan kepastian kita, comfort zones, cara kerja keluarga dan keinginan-keinginan kita, dan untuk berkerja bagi kesejahteraan keluarga kita dan seluruh masyarakat, yang juga tergantung pada kita dan tindakan kita.
Relasi kita dengan Allah membentuk kita, menemani kita dan mendorong kita sebagai pribadi dan pada puncaknya, menolong kita untuk “berangkat dari tanah kita”, meskipun dengan kegentaran dan bahkan ketakutan dalam menghadapi hal yang tidak diketahui. Namun iman kristen kita membuat kita sadar bahwa kita tidak sendirian, karena Allah tinggal di dalam kita, bersama kita dan di antara kita: dalam keluarga kita, lingkungan kita, tempat kerja dan sekolah kita, di kota-kota tempat kita tinggal.
Sama seperti Abraham, semua suami dan istri pada saatnya “berangkat” dari tanah mereka sendiri, sebagai tanggapan atas panggilan cinta suami-istri, mereka memutuskan untuk memberikan diri mereka satu sama lain tanpa syarat. Dengan bertunangan berarti anda sudah berangkat dari tanah anda, karena ikatan itu mengundang anda untuk berjalan bersama di sepanjang jalan yang mengarah ke pernikahan. Situasi hidup yang berbeda, perjalanan waktu, kehadiran anak, pekerjaan dan penyakit, semua menantang pasangan untuk merangkul kembali komitmen mereka, untuk meninggalkan kebiasaan baku, kepastian dan keamanan, dan untuk berangkat menuju tanah yang dijanjikan Tuhan: menjadi dua di dalam Kristus, dua menjadi satu. Hidup anda menjadi satu hidup; anda menjadi “kita” dalam kesatuan kasih dengan Yesus, hidup dan hadir dalam setiap saat di kehidupan anda. Allah selalu ada disamping anda; Ia mengasihi anda tanpa syarat. Anda tidak sendirian!
Para pasutri yang terkasih, ketahuilah bahwa anak-anak anda – terutama yang lebih kecil– melihat anda dengan penuh perhatian; mereka mencari tanda-tanda cinta yang kuat dan dapat diandalkan di dalam diri anda. “Betapa pentingnya bagi kaum muda untuk melihat dengan mata kepala sendiri kasih Kristus yang hidup dan hadir dalam kasih suami-isteri, yang nampak dalam kesaksian hidup mereka bahwa cinta untuk selama-lamanya adalah mungkin!” [Pesan Paus kepada peserta dalam Forum “Dimana kita berada dalam Amoris Laetitia?”] Anak-anak selalu merupakan berkat; mereka mengubah sejarah setiap keluarga. Mereka haus akan cinta, rasa terima kasih, penghargaan, dan kepercayaan. Dengan menjadi orang tua, anda dipanggil untuk menyalurkan kepada anak-anak sukacita bahwa mereka adalah anak-anak Allah, anak-anak dari seorang Bapa yang selalu mengasihi mereka dengan lembut dan yang memegang tangan mereka setiap hari. Ketika mereka mengetahui hal ini, anak-anak anda akan bertumbuh dalam iman dan kepercayaan kepada Tuhan.