Mata Hati: Melihat Apa Yang Tidak Bisa Dilihat Oleh Mata
BPS Chris-Lely dalam memaknai perubahan perspektif
Chris : Saat tiba di Jogja, sepatu saya jebol. Saya enggan membeli sepatu yang baru di toko terdekat karena merasa modelnya tidak cocok. Namun, merasa terpaksa membeli sepatu meskipun tidak suka pada modelnya karena desakan dari Lely. Setelah terpaksa membeli sepatu yang tidak disukai, akhirnya tidak saling menegur hingga malam hari. Saya merenungkan bahwa perlu untuk melihat dengan mata hati, yaitu melihat tidak hanya tentang perilaku Lely saja namun melihat lebih dalam lagi. Saya menyadari bahwa Lely ingin menolong, karena Lely adalah anak sulung yang sudah terbiasa membantu menyelesaikan persoalan dan memenuhi kebutuhan adik-adiknya. Saya menyadari bahwa niat Lely adalah baik yaitu ingin menolong saya, ia sangat sayang dan mencintai saya.
Lely: Saya melihat sepatu Chris jebol, saya merasa bahwa Chris harus segera ditolong untuk dibelikan sepatu baru di toko terdekat. Dengan menggunakan sepatu maka Chris dapat beraktivitas dengan lebih nyaman.
Untuk dapat lebih dekat dengan pasangan, kita mau untuk mengakui bahwa perlu ada sudut pandang lain kemudian memilih untuk merasa ingin tahu dan mengeksplorasi apa yang mungkin terjadi. Perspektif paralaks didasarkan pada perubahan dan persepsi. Wawasan baru dihasilkan dari tindakan rasa ingin tahu sehingga muncul pertanyaan baru terhadap sesuatu hal.