Wilayah Mataram menjadi Distrik XX Mataram: Mendorong Komunitas ME (Menjadi) Lebih Hidup
Wilayah Mataram melaporkan kondisi saat ini terdapat 5 pasutri tim dan 2 imam serta 1 pasutri yang sedang dalam proses menulis. Selama menjadi wilayah telah dilakukan sebanyak 9 kali weekend ME di Mataram. Secara geografis wilayah Mataram memiliki 7 paroki di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Dalam sidang Dewan Distrik Marriage Encounter ke-50 di RPCB Syantikara, Yogyakarta (28/10/2023) Kornas ME yaitu Pastur Andy dan Pasutri Christ-Lely menetapkan wilayah Mataram berubah menjadi Distrik XX Mataram. Suasana kegembiraan menyambut Distrik baru terasa lewat tepuk tangan meriah dari seluruh peserta Denas. Berikut BPS dari Pasutri Ari-Ririn dan Pastor Wayan:
BPS RIRIN: Saya merasa bahagia karena sudah 7 tahun berproses di wilayah. Wilayah Mataram secara bertahap sudah dilatih mandiri dalam mengembangkan komunitas. Pendampingan selama ini oleh Distrik XII Bali. Kami merasa masih mempunyai banyak pekerjaan rumah. Kami sebagai Distrik baru, harus terus berbenah, memikirkan bagaimana mengembangkan semangat di komunitas ME. Sementara kami juga memikirkan strategi pengembangan karena saat ini terbagi menjadi dua pulau yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang jaraknya bisa memakan waktu 14 jam.
BPS ARI: Saya merasa sukacita dalam mendapat tantangan baru untuk menjadi Kordis XX Mataram. Bila tanpa tantangan kami malah merasa kurang berkesan; justru karena ada tantangan, perubahan wilayah menjadi distrik mendatangkan sukacita besar. Fokus kami lebih kepada mengembangkan gerakan ME di Mataram menjadi lebih baik. Peristiwa ini sungguh sangat menggembirakan karena kami diberi kesempatan untuk menjadi kordis dari dua buah pulau. Kami akan melakukan strategi yaitu mendekati anggota di daerah terdekat sampai ke ujung pulau. Sebagai Distrik baru, kami akan mengumpulkan semua MEP di Ampenan, Mataram, Sumbawa Besar, Bima, Dompu dan Donggo. Selain itu kami ingin mengembangkan paroki yang belum ada komunitas ME-nya
BPS Pastor Agustinus Wayan Yulianto PR Saya merasa gembira bisa bergerak lebih bebas setelah wilayah Mataram menjadi Distrik. Dari awal kami sudah bergerak secara mandiri sebagai wilayah sehingga nantinya tidak kesulitan saat bergerak sebagai Distrik. Dengan wilayah berubah menjadi distrik maka dapat mendorong komunitas ME menjadi lebih hidup. Banyak anggota kami yang mendukung menjadi Distrik. Kami bermimpi ingin di suatu waktu ada Denas diadakan di Mandalika, Mataram.